ilustrasi perempuan marah pada pasangannya (pexels.com/Kampus Production)
Pasangan yang saling mengetahui bahwa pornografi telah terlibat di dalam hubungan mereka mungkin tidak mempertimbangkan bahwa itu merupakan bentuk perselingkuhan. Sementara, bagi seseorang yang baru tahu bahwa pasangannya rutin mengakses pornografi, ia merasa bahwa itu pengalaman traumatis, menurut studi dalam Journal of Sex & Marital Therapy tahun 2002.
Dalam penelitian berbeda, didapat hasil bahwa menonton film porno dapat merusak kepercayaan terhadap suatu hubungan dan memicu konflik pasangan, menurut studi dalam Journal of Couple & Relationship Therapy tahun 2017. Meski itu memang bukan semata-mata disebabkan oleh pornografi, tetapi studi juga menunjukkan bahwa pornografi dapat memainkan peran penting dalam memicu masalah ini.
Studi dalam jurnal Archives of Sexual Behavior tahun 2011 menemukan hubungan antara konsumsi pornografi dengan tindakan perselingkuhan. Dikatakan bahwa individu yang menonton konten porno sendirian melaporkan perselingkuhan dua kali lebih banyak dibanding pasangan yang tidak menonton film porno sama sekali.
Tidak hanya itu, penelitian dalam The Journal of Sex Research tahun 2018 juga menunjukkan secara konsisten bahwa orang yang menonton konten porno dua kali lebih mungkin mengalami putus cinta atau perceraian, bahkan setelah mengendalikan kepuasan seksual dan faktor pernikahan lainnya. Pihak yang paling menderita dalam pernikahan dikatakan adalah orang yang paling sering mengakses pornografi.
Dengan berkurangnya kepercayaan, komunikasi yang lebih buruk, dan ketidakpuasan dalam hubungan, ketiganya berkontribusi menyebabkan hubungan tidak sehat. Menjadi jelas mengapa banyak pasangan yang menonton film porno cenderung berjuang dalam hubungan mereka.
Baik diakui maupun tidak, efek buruk nonton film porno bersama pasangan mungkin lebih besar daripada manfaatnya. Pornografi yang dikonsumsi oleh pasangan secara langsung juga memberikan ancaman bagi hubungan itu sendiri.
Menjadi terbuka terhadap akses bersama dalam pornografi juga tidak menjamin itu menjadi faktor perekat kelanggengan hubungan. Dari banyaknya studi yang telah mengkaji efek buruk nonton film porno bersama pasangan, pikirkan ulang ya sebelum memutuskan untuk menikmati konten pornografi, baik sendiri maupun bersama pasangan.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina