ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Adam Niescioruk)
Diagnosis orgasmolepsy membutuhkan berbagai macam tes. Mulai dari bersama dokter, hingga melakukan scan untuk memastikan akurasi diagnosis. Dokter mungkin akan menanyakan tentang trauma masa lalu atau hal-hal yang bisa memicu emosi tak terkontrol.
Jika diagnosis sudah ditegakkan, penderita orgasmolepsy biasanya akan diresepksn antidepresan dan obat-obat tertentu dengan dosis yang sudah ditentukan. Hal ini dibutuhkan untuk mengontrol emosi penderita dan mengurangi kelumpuhan otot terjadi.
Data dan studi tentang orgasmolepsy juga masih sangat minim. Subjek pasien dengan kondisi ini biasanya enggan dan merasa malu untuk membicarakan kondisi langka ini terkait hubungan seksual mereka. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan untuk meneliti kondisi ini juga harus dengan cara tertentu.
Demikianlah informasi seputar orgasmolepsy, kondisi langka yang membuat seseorang tiba-tiba mengalami kelumpuhan otot saat berhubungan seksual atau orgasme.
Memiliki kondisi ini tentu bisa menakutkan karena dapat mengancam hubungan seksual dan kehidupan personal seseorang. Akan tetapi, dengan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa dikendalikan.