Banyak laki-laki yang menganggap bahwa perempuan yang masih perawan akan mengalami perdarahan sebagai tanda robeknya selaput dara, saat melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. Anggapan seperti ini perlu diluruskan.
Perlu diketahui, selaput dara adalah lapisan yang berada di mulut vagina, dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda pada setiap perempuan. Ada yang tebal dan menyebabkan sedikit darah keluar, tapi ada juga yang tipis sehingga tak mengeluarkan darah sama sekali.
Banyak juga perempuan yang tidak mengalami perdarahan saat selaput dara robek. Ini terjadi karena selaput dara merenggang untuk mengakomodasi penetrasi penis, apalagi selaput dara bersifat elastis.
Ada banyak hal yang bisa mengakibatkan robeknya selaput dara.
Melansir Healthline, hal yang menyebabkan robeknya selaput dara adalah:
- Berkuda
- Bersepeda
- Memanjat pohon atau jungle gym
- Permainan yang melibatkan rintangan
- Olahraga senam
- Menari
Selaput dara juga mungkin bisa aus karena bentuk penetrasi nonseksual seperti:
- Penggunaan tampon atau menstrual cup
- Menjalani pap smear
- Menjalani USG transvaginal
Selain itu, walaupun selaput dara sering kali merupakan hal yang diharapkan secara sosial ada pada vagina, tetapi banyak perempuan yang terlahir tanpa jaringan tersebut.
Dalam komunitas medis, selaput dara dianggap sebagai sisa-sisa perkembangan vagina yang tidak memiliki tujuan klinis di luar rahim.