ilustrasi pasangan sedang mengobrol (unsplash.com/Priscilla Du Preez)
Seseorang mungkin masih merasa tidak siap untuk terlibat dalam aktivitas seksual untuk sementara waktu setelah mengalami keguguran. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap orang bisa berbeda dan di sinilah pentingnya untuk tidak memaksakan urusan ranjang kepada pasangan yang masih merasa kehilangan.
Komunikasi secara terbuka dan jujur dapat membantu pasangan melewati waktu yang sulit bersama-sama. Setelah pasangan memproses kehilangan, maka akan secara bertahap dapat memulai aktivitas intim yang dikehendaki bersama. Jadi, selalu pastikan untuk berdialog dengan pasangan karena seseorang seharusnya tidak merasakan tekanan untuk berhubungan seks sebelum benar-benar menginginkannya.
Termasuk bila pasangan merasa siap namun kamu tidak demikian, jelaskan kepadanya apa yang kamu rasakan dan itu akan membantu pasangan untuk mengerti.
Melakukan hubungan seks setelah keguguran kadang bukan perkara mudah karena harus menghadapi pergolakan emosional. Di samping itu, pemulihan fisik juga menjadi pertimbangan untuk menentukan kapan waktu ideal memulai kembali menjalin keintiman.
Bagaimanapun, keputusan tersebut dikembalikan ke masing-masing individu sampai merasa benar-benar siap. Utamakan untuk memahami keadaan pasangan dengan saling berkomunikasi secara terbuka, ya!
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina