Hasilnya pun mengejutkan. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Human Reproduction pada 30 Juni 2022 ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara partisipan dalam kelompok intervensi Lactobacillus dibanding mereka yang tak menerima suplemen sama sekali.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi prebiotik harus dipertimbangkan. Kami menemukan bahwa penggunaan prebiotik spesifik yang mengandung L. rhamnosis dan L. gasseri tidak meningkatkan kondisi mikrobiota pada perempuan infertil," ujar pemimpin studi, Dr. Ida Enberg Jepson.
Meski begitu, para peneliti menemukan bahwa pada kelompok intervensi, sebanyak 34,2 persen yang mengonsumsi prebiotik mengaku merasakan peningkatan pada mikrobioma vagina mereka. Setelah masa menstruasi, sebanyak 31,9 persen partisipan juga merasakan peningkatan di mikrobioma vagina mereka.
"Akan tetapi, tingkat pemulihan spontan 34,2 persen selama 1 sampai 3 bulan bisa menjadi fondasi untuk strategi terapi alternatif, yaitu dengan menunda terapi fertilitas sampai pemulihan spontan terjadi," tulis para peneliti.