ilustrasi bendera panseksual (pexels.com/katie rainbow)
Disinggung sebelumnya, panseksual adalah orientasi seks yang gak merujuk pada jenis kelamin atau gender tertentu. Beberapa orang lebih nyaman menggunakan istilah ‘omniseksual’, sebab masih menjadikan jenis kelamin sebagai tolak ukur. Namun, sebetulnya memang bisa tertarik pada semua jenis kelamin.
Baik ‘pan’ maupun ‘omni’, keduanya berarti ‘semua’. Istilah-istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, meski terdapat sedikit perbedaan sudut pandang, melansir WebMD. Panseksual tertarik pada individu lain tanpa alasan khusus, sedangkan omniseksual masih mempertimbangkan jenis kelamin meski gak terbatas pada satu saja.
Istilah panseksual mulai banyak dicari sekitar 2010, bersamaan dengan populernya penggunaan non-biner dan agen. Namun, konsep panseksual sendiri sebetulnya sudah ada sejak lama dalam bidang psikologi.
Dr. Sera Lavelle, seorang psikolog klinis NY Health Hypnosis & Integrative Therapy mencontohkan pada Very Well Mind bahwa Sigmund Freud (bapak psikologi) percaya bahwa semua bayi lahir dengan libido yang gak terfokus. Dengan kata lain, orientasi seksual seseorang bisa diarahkan bukan hanya pada laki-laki atau perempuan, tetapi juga gender lain bahkan benda mati.