pexels.com/Andrea Piacquadio
Pada kasus priapismus iskemik biasanya pasien mendapat perawatan melalui terapi, resep obat, atau prosedur bedah. Terapi untuk pengobatan priapismus iskemik menggunakan jarum kecil dan jarum suntik untuk menghilangkan rasa sakit, menghilangkan darah yang kekurangan oksigen, dan mungkin menghentikan ereksi berkepanjangan.
Obat simpatomimetik seperti fenilefrin juga dapat disuntikkan ke penis guna mengatur kerja pembuluh darah yang membawa darah ke penis. Penggunaan obat simpatomimetik terkadang juga menimbulkan efek samping seperti pusing dan tekanan darah tinggi terutama pada pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Sementara prosedur bedah juga dapat dilakukan jika dirasa pengobatan pertama dan kedua belum berhasil secara optimal.
Sedangkan pada kasus priapismus non-iskemik sering hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Akan tetapi dokter dapat memeriksa kondisi pasien sebelum merekomendasikan perawatan. Terapi dingin seperti kompres es dapat dilakukan untuk meredakan ereksi berkepanjangan.
Meskipun priapismus non-iskemik sering hilang dengan sendirinya akan lebih bijak jika penderita berkonsultasi dengan dokter. Hal tersebut untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan seperti kerusakan permanen pada jaringan penis atau risiko terjadi disfungsi ereksi.
Nah, itulah beberapa fakta priapismus yang bisa terjadi pada pria. Hati-hati kalau berharap penis ereksi dalam waktu lama ya, sekarang sudah tahu risikonya kan?