ilustrasi obat (pexels.com/Kevin Bidwell)
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) adalah kelompok obat antidepresan yang paling sering diresepkan untuk mengobati depresi, baik sedang hingga berat. Ia bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin, yaitu pembawa pesan kimia (neurotransmitter) di otak, yang terlibat dalam pengaturan emosi, suasana hati, dan tidur.
Secara umum, penggunaan SSRI untuk mengobati depresi dinilai aman dan efektif. Namun, sekitar 25 hingga 73 persen orang yang menggunakan obat ini dilaporkan mengalami efek samping seksual. Mulai dari gagal orgasme, disfungsi ereksi, libido rendah, orgasme tertunda atau berkurang, dan mati rasa atau kehilangan kenikmatan di area genital, seperti dilansir Verywell Health.
Sebuah riset ilmiah tahun 2019 yang bertajuk “Post-SSRI Sexual Dysfunction & Other Enduring Sexual Dysfunction”, menjelaskan lebih lanjut bahwa hampir 100 persen orang yang mengambil SSRI memiliki perubahan sensorik genital dalam waktu 30 menit setelah meminum obat tersebut. Efek ini termasuk penurunan sensitivitas dan iritabilitas pada area genital.
Adapun beberapa contoh kelompok obat SSRI yang umum diresepkan untuk mengatasi depresi adalah citalopram (Celexa), escitalopram (Lexapro), fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Pexeva), dan sertraline (Zoloft).