ilustrasi laki-laki menopause (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Identik pada perempuan, menopause adalah kondisi akhir dari sistem reproduksi. Pada kaum hawa, menopause ditandai oleh perubahan hormon, sehingga tidak mampu memiliki anak lagi. Berbeda dengan ovarium, kemampuan sekresi hormon pada testis pria tidak berakhir. Jadi, kalau sehat, kaum adam bisa tetap 'perkasa' hingga lebih dari 80 tahun!
Akan tetapi, terdapat beberapa perubahan minum pada fungsi testis pada usia 45-50 tahun, dan perubahan besar pada usia 70 tahun. Di beberapa pria, produksi hormon bisa menurun. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, terutama gangguan kesehatan.
Jika kadar testosteron rendah, muncul gejala-gejala seperti berkurangnya libido, kelelahan, hingga depresi. Salah satu opsi pengobatan adalah terapi penggantian hormon. Akan tetapi, terapi ini memiliki efek samping seperti risiko besar kanker prostat dan aterosklerosis.
Sebelum terapi penggantian hormon, laki-laki harus menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium lengkap. Hingga saat ini, manfaat terapi penggantian hormon masih diperdebatkan. Maka dari itu, diperlukan konsultasi dengan dokter mengenali opsi terbaik untuk mengatasi masalah pada sistem reproduksimu.
Itulah beberapa fakta mengenai sistem dan organ reproduksi laki-laki, dari eksternal hingga internal. Dengan informasi ini, diharapkan kaum adam bisa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan menjaga perilaku agar tidak terkena penyakit menular seksual.