Ilustrasi perempuan sedang stres (pexels.com/Liza Summer)
Berbagai kondisi medis yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik dapat berkontribusi pada disfungsi seksual, mulai dari libido hingga kemampuan orgasme. Ada beberapa kondisi kesehatan mental yang dapat memengaruhi orgasme, yaitu gangguan kecemasan, Obsessive Compulsive Disoder (OCD), Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan depresi.
Selain kondisi kesehatan mental, ada juga beberapa kondisi kesehatan fisik yang dapat memengaruhi orgasme, yaitu tekanan darah tinggi, diabetes, apnea tidur dan masalah dasar panggul.
Mengutip Insider, selaku terapis seks bersertifikat, pendiri dan direktur klinis The Center for Mordern Relationships bernama Michelle Herzog menyarankan jika kamu memiliki atau berpikir mempunyai salah satu kondisi ini, penting untuk mendiskusikan gejala dan anorgasmia dengan dokter. Kamu akan mendapatkan diagnosis sehingga kamu mendapatkan perawatan yang dibutuhkan untuk kesehatan dan memiliki orgasme yang lebih baik.
Orgasme sebenarnya bukan tujuan dalam hubungan seks. Namun, tujuan seks untuk mendapatkan kesenangan dan pengalaman yang tak bisa terlupakan. Jadi, berhenti berpikir jika orgasme harus selalu ada ketika berhubungan seks, ya! Jika masih kesulitan untuk orgasme, segera hubungi dokter untuk mendiskusikan hal ini.