Bila sudah aktif secara seksual, mungkin kamu akan terpapar human papillomavirus (HPV) – melansir Everyday Health, sekitar 80 persen orang yang aktif secara seksual terekspos setidaknya 30 strain HPV. Namun, pada kebanyak kasus (90 persen), infeksi akan hilang dengan sendirinya. Bahkan, seseorang tak menyadari dirinya.
Kebanyakan virus HPV datang dan pergi "tanpa pemberitahuan", tetapi sekitar 10 strain bisa meningkatkan risiko kanker serviks.
Bila usiamu di bawah 26 tahun, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin HPV, Gardasil, yang dapat melindungimu dari 4 strain utama yang diketahui bertanggung jawab pada 70 persen kasus kanker serviks (juga berlaku untuk laki-laki).
Tak cuma itu, lindungi juga diri dengan rutin melakukan Pap test, yang mana itu bisa mendeteksi perubahan pada serviks yang mungkin bisa berkembang menjadi kanker.
Walaupun tidak diketahui kenapa beberapa perempuan mengembangkan kanker serviks dan beberapa lainnya tidak, tetapi ada jutaan perempuan dengan HPV dan lebih dari 11.000 kasus kanker serviks di Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya.
Dikatakan oleh Thomas Herzog, M.D., direktur onkologi di Columbia University, AS, bila kamu melakukan skrining secara rutin, kemungkinan kamu mengembangkan kanker serviks sangat kecil.
"Walau kamu mengembangkannya, skrining rutin bisa mendeteksi kanker serviks pada tahap dini sehingga bisa disembuhkan," katanya.
Kebanyakan perempuan usia di atas 30 tahun yang telah menjalani tiga Pap test berturut-turut disarankan untuk melakukan skrining setiap 2-3 tahun.
Apakah artikel ini bisa menjawab pertanyaanmu? Atau mungkin kamu memiliki pertanyaan lebih? Untuk lebih pasti, cobalah menanyakan hal tersebut kepada dokter untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas.