ilustrasi testpack (Pexels.com/Rodnae Productions)
Secara teknikal, jawabannya jelas tidak. Sebab, secara fisik tidak ada jalur penghubung antara anus ke vagina. Oleh karena itu, sperma tak akan berjumpa dengan sel telur melalui penetrasi anal ini.
Medical News Today bahkan menyebut bahwa penetrasi anal merupakan salah satu jenis seks yang rendah risiko kehamilan. Meski begitu, bukan tak mungkin tetap terjadi kehamilan.
Ada beberapa skenario yang memungkinkan terjadinya kehamilan akibat seks anal. Terlebih jika kamu dan pasangan tidak mengenakan pelindung fisik alias kondom.
Kemungkinan kehamilan ini terjadi ketika pasangan atau kamu melakukan ejakulasi di luar anus dan berada di sekitar vagina. Bagaimanapun sperma merupakan perenang andal yang berusaha sekuat tenaga menemukan sel telur. Dari jutaan sperma yang diproduksi, hanya perlu satu buah saja. Lebih lanjut, makin baru sperma diproduksi, semakin besar kemungkinan sperma hidup dan bergerak di luar tubuh, melansir Healthline.
Selain itu, kehamilan juga bisa terjadi akibat sisa-sisa sperma yang melekat di penis, jari, alat bantu seks, ataupun media lainnya. Maka dari itu, selalu cuci bersih atau hindari mengaplikasikannya secara bergantian dari anus ke vagina.
Lalu, bagaimana dengan cairan pra-ejakulasi atau precum? Well, sebuah penelitian dalam Journal of Medical Association of Thailand mencatat, kehamilan bisa saja terjadi akibat cairan precum. Pasalnya, cairan tersebut juga mengandung sperma walau jumlahnya kecil sehinggamemungkinkan terjadinya pembuahan.
Potensi ini memperbesar kemungkinan seks anal bisa menyebabkan kehamilan. Terlebih jika sebelum penetrasi anus, kamu melakukan foreplay yang melibatkan penetrasi vagina.