Terutama untuk gangguan fisik, beberapa wanita masih merasa sedikit bias dengan batas antara PMS dan dismenore. Paling tidak, tiga elemen penting berikut bisa kamu jadikan patokan bila kamu mengalami PMS: mengalami gejala sesuai yang disebutkan sebelumnya, dialami konsisten pada siklus haid, dan tidak terlalu memberatkan aktivitas sehari-hari.
PMS bukanlah hal yang serius dan cenderung dapat diatasi dengan mudah. Kunci utamanya adalah dengan melakoni gaya hidup sehat seperti istirahat cukup, asupan nutrisi seimbang, menghindari makanan dengan kadar garam, gula, alkohol, dan kafein yang tinggi, istirahat cukup, olahraga teratur, dan menghindari stres berkepanjangan.
Sementara itu, bila mengalami dismenore, segera lakukan pemeriksaan pada dokter kandungan. Jangan abaikan tanda-tanda yang tubuhmu berikan sebelum terlambat. Dokter pun akan melakukan pemeriksaan yang lebih mendetail dengan serangkaian tes sesuai keluhan yang disampaikan.
Nah, itulah perbedaan antara PMS dan dysmenorrhea. Mulai sekarang, jangan sampai salah sebut dan penanganan, ya!