Tidak sedikit perempuan yang mengaku hanya bisa mengalami orgasme saat tertidur. Hal tersebut juga mengungkapkan bahwa sebagian orang mengalami kesulitan untuk orgasme saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
Permasalahan itu juga dibuktikan melalui penelitian lampau dalam The Journal of Genetic Psychology, yang menunjukkan adanya hubungan antara kecemasan dan sleep orgasm.
Hal itu bisa dijelaskan karena pada dasarnya orgasme bagi perempuan melibatkan proses psikologis yang tidak sedikit.
Ketidakmampuan orgasme saat berhubungan intim bisa terjadi karena merasakan kecemasan, depresi, rasa malu, tekanan budaya, yang mengakibatkan kurang memiliki kenyamanan dalam situasi seksual.
Sementara ketika tidur, tidak ada gangguan yang perlu dikhawatirkan atau disadari. Jadi, jika seseorang bisa orgasme dalam tidurnya namun tidak dalam kehidupan nyata, itu dapat menunjukkan orang tersebut kesulitan mengondisikan pikiran yang mengganggu atau mengalami tekanan selama berhubungan seksual.
Memiliki pengalaman sleep orgasm bisa menjadi sesuatu yang menakjubkan. Namun, bila tidak mengalaminya itu bukanlah suatu masalah.
Terutama untuk perempuan yang sering merasa tertekan untuk mencapai klimaks selama pengalaman seksual, penting untuk dicatat bahwa tidak perlu mencoba mencapai sesuatu yang bersifat relatif, sebagaimana setiap pengalaman seksual itu sendiri yang seharusnya tidak memiliki standar ideal.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina