10 Teknologi Paling Melenceng di Film dan Serial Fiksi Ilmiah

Seringkali film fiksi ilmiah menampilkan teknologi yang akan digunakan manusia di masa depan. Tentu ini menjadi daya tarik bagi penonton generasi saat ini untuk membuktikan teknologi tersebut.
Namun, tak sedikit pula film fiksi ilmiah menyajikan teknologi paling melenceng. Teknologi tersebut tampak meyakinkan ketika digambarkan melalui film saat itu. Namun, ketika dunia teknologi berkembang seperti sekarang, teknologi-teknologi di bawah ini terasa tidak masuk akal. Yuk, simak daftarnya!
1.MiniDisc penyimpan lagu di film Men in Black (1997) tampaknya jadi teknologi menjanjikan untuk menggantikan diska besar. Kenyataannya, teknologi itu tergantikan oleh smartphone

2.Virtual Reality (VR) di film Disclosure (1994) didefinisikan sebagai ruang virtual dengan lanskap terbatas. Kenyataannya, VR jaman sekarang jauh lebih maju dari film tersebut

3.AI dalam film A.I. Artificial Intelligence (2001) digambarkan punya sisi manusiawi. Tidak seperti ChatGPT, AI di film ini menjawab pertanyaan pengguna dengan sinis

4.Ponsel di film Total Recall memang mendekati akurat. Sayangnya, keypad smartphone-nya masih dibuat 10 digit

5.Handlink di serial Quantum Leap (1989) berfungsi seperti Google Maps. Namun, remote berbentuk lego itu harus dibenturkan dulu sebelum berfungsi

6. Kenangan masa kecil Keanu Reeves harus dihapus untuk menyimpan data baru di otaknya. Kalau tidak, pikirannya akan hancur. Teknologi di film Johnny Mnemonnic (1995) jauh melenceng dengan masa kini

7.Robot yang dikendalikan dua orang di film Pacific Rim (2013) tentu hal yang merepotkan. Apalagi, saat ini kita punya robot yang dikendalikan AI

8.Saat ini, kita bisa swipe layar ponsel sambil rebahan. Namun, di Minority Report (2002), Keanu Reeves harus swipe layar sambil berdiri dan lengan terangkat. Kayaknya bikin capek, ya?

9.Betapa repotnya kalau layar komputer yang kita miliki berwarna bening. Di film Avatar (2010), para tentara menggunakannya agar bisa melihat data dari berbagai sudut

10.Mobil terbang memang teknologi paling mendekati. Tapi, gimana kalau gak ada aturan kecepatan dan kamu bisa sesuka hati pergi tanpa navigasi? Itulah yang terjadi di film The Fifth Element (1997)

Meskipun teknologi di film-film jadul di atas terasa melenceng, riset teknologi yang dilakukan para sineas film patut diacungi jempol. Gimana menurut kalian?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.