4 Artis Barat Perempuan yang Sedih Hadapi Komentar Jahat, Tuai Simpati

Komentar jahat di media sosial merupakan bentuk perundungan yang membuat banyak artis Barat merasa sedih hingga muak menghadapinya. Mereka menyadari dampak buruk dari pengalaman negatif itu terhadap hidupnya. Mereka tak ragu bahas kesedihannya di berbagai kesempatan.
Nah, berikut deretan artis Barat yang mengungkapkan perasaan sedihnya dalam menghadapi komentar kebencian. Mereka menyadari, media sosial memiliki dampak buruk seperti perundungan yang menyerangnya. Yuk, simak!
1. Selena Gomez

Dalam wawancara dengan New York Times pada 2017, Selena Gomez mengatakan bahwa ia dapat memahami perasaan tokoh Baker saat membaca buku Thirteen Reasons Why pada 2008. Pasalnya, dia juga menghadapi perundungan daring setiap hari melalui media sosial seperti Instagram. Kadang, ia tak dapat menghindari perundungan itu.
Selena Gomez pun menghapus platform tersebut dari ponselnya setidaknya sekali dalam satu pekan. Terlebih, perundungan itu tidak hanya berupa komentar sederhana seperti, “Kau jelek”. Baginya, komentar jahat itu terasa lebih dalam, seolah orang-orang ingin menyerang langsung ke dalam jiwanya.
Selena Gomez mengatakan, semua rasa rendah diri yang dirasakan terhadap diri sendiri akan lebih parah karena komentar jahat itu. Pasalnya, perundungan daring itu biasanya berupa paragraf yang membahas setiap detail kecil dari fisiknya yang membuatnya kian merasa insecure.
2. Kesha

Dalam sebuah esai di Teen Vogue pada 2017, Kesha menyatakan, bullying online membuatnya merasakan kecemasan dan depresi. Ia sampai muak melihat penghinaan yang tidak berdasar di internet. Sebab, dari pengalaman pribadinya, komentar jahat dapat merusak rasa kepercayaan diri seseorang.
Kesha merasa terpuruk setelah membaca kata-kata kejam yang ditulis oleh orang asing yang bahkan tidak tahu apa pun tentang dirinya. Ia pun jadi membaca komentar itu sambil membandingkan dirinya dengan orang lain. Melihat foto paparazzi yang menunjukkan dirinya dan komentar jahat yang menyertainya memperparah gangguan makan yang dialaminya.
Kesha jadi menyadari, bahwa mencoba mengubah hidup berdasarkan keinginan orang lain dapat membuatnya gila. Alhasil, ia berjanji untuk tidak sering membuka media sosial. Ia berencana menghabiskan lebih banyak waktu dengan menelusuri alam. Ia hanya akan menyukai media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan penggemarnya.
3. Madison Beer

Melalui wawancara dengan PEOPLE pada 2017, Madison Beer mengatakan, hanya karena orang-orang mengikuti akun Instagram-nya, mereka sering merasa seolah sungguh mengenalnya secara pribadi. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Menghadapi komentar kebencian pun tidak pernah terasa menjadi lebih mudah untuknya.
Meskipun begitu, Madison Beer sudah belajar untuk menghadapinya. Ia pun sudah bisa mengubah hal negatif tersebut menjadi energi positif. Ia juga menyadari, dirinya tidak bisa menyenangkan semua orang. Kebahagiaan adalah yang terpenting untuknya. Alhasil, ia berupaya tak peduli pada pembenci dan tak ingin mengubah dirinya demi orang lain.
4. Taylor Swift

Taylor Swift membicarakan komentar jahat yang menyerangnya dalam Reputation Concert Tour pada 2018. Ia mengatakan, beberapa tahun lalu, seseorang menyebutnya ular di media sosial hingga julukan itu jadi populer. Setelah itu, banyak orang turut melakukan hal serupa dengan memberi julukan buruk padanya di media sosial.
Taylor Swift jadi mengalami masa sulit karena hal itu. Meskipun begitu, ia sudah bangkit dari keterpurukan ini. Ia bahkan berpesan pada penonton, bahwa mereka tidak boleh merasa kalah jika seseorang menggunakan hinaan untuk menindas mereka di media sosial. Sebab, hal itu mungkin akan membuat mereka jadi orang yang lebih tegar.
Taylor Swift sendiri memetik sebuah pelajaran, bahwa dirinya tidak perlu peduli jika merasa disalahpahami oleh orang-orang yang tidak mengenalnya dengan baik. Hal terpenting adalah memerhatikan orang-orang yang mendukung dan memperlakukannya seperti manusia. Ia pun berterima kasih, pada penggemar yang meluangkan waktu untuk mengenal dan mendukungnya.
Haters atau pembenci kerap membuat perasaan artis Barat di atas memburuk karena komentarnya di media sosial. Sayangnya, perundungan semacam itu sulit untuk dikendalikan. Hal itu membuat mereka kian menyadari betapa sulit situasi yang dihadapinya.