Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kaum Naga Langit dan budaknya (dok. Toei Animation/One Piece)
kaum Naga Langit dan budaknya (dok. Toei Animation/One Piece)

Tenryuubito atau dikenal sebagai kaum Naga Langit adalah istilah untuk menyebut para Bangsawan Dunia yang tinggal di Mariejois. Dalam serial One Piece (1997), mereka adalah salah satu antagonis yang paling dibenci penonton. Sebab, mayoritas dari Bangsawan Dunia ini sombong, kejam, dan angkuh. Mereka merasa lebih superior dari manusia biasa.

Sejak awal dikenalkan sampai memasuki Final Saga ini, Eiichiro Oda seolah membuat mereka untuk dibenci penonton. Pasalnya, semakin lama cerita One Piece berjalan, makin terkuak pula berbagai tradisi dan budaya mereka yang sangat kejam dan kontroversial.

Penasaran dengan tradisi dan budaya kaum Naga Langit yang kejam? Simak di bawah ini, ya!

1. Native Hunting Competiton, acara perburuan manusia yang diadakan rutin tiga tahun sekali

Native Hunting Competition (dok. Viz Media/One Piece)

Pertama kali ditunjukkan pada One Piece chapter 1095, Native Hunting Competition adalah acara rutin yang dilaksanakan tiga tahun sekali oleh Bangsawan Dunia. Ini adalah acara perburuan manusia yang dianggap seperti olahraga. Bahkan, disiarkan secara langsung untuk disaksikan para Bangsawan Dunia di Mariejois.

Pemerintah Dunia akan memilih paksa satu pulau untuk menggelar acara ini. Para penduduk akan diberikan tanda target dan dilepaskan begitu saja. Setelah acara dibuka, para Bangsawan Dunia yang berpartisipasi akan berlomba untuk membunuh penduduk lokal tanpa harus pilih-pilih. Baik itu laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak, semua boleh dibunuh. Makin banyak yang dibunuh, poin yang akan didapatkan akan makin tinggi. 

Acara pembantaian masal ini dilindungi oleh Angkatan Laut yang berjaga di pinggir kota untuk membunuh penduduk yang kabur. Berdasarkan apa yang dikatakan Emporio Invanko, umumnya setelah acara Native Hunting Competition selesai, penduduk pulau selalu habis dibantai. Gak hanya itu, terkadang pulaunya juga dihancurkan dengan Buster Call. Ngomong-ngomong, acara tidak manusiawi adalah awal pemicu tragedi God Valley yang legendaris. 

2. Heavenly Tribute, upeti yang menyengsarakan rakyat demi hedonisme kaum Naga Langit

Kepanikan Moda yang takut tidak bisa membayar Heavenly Tribute. (dok. Viz Media/One Piece)

Para Bangsawan Dunia dikenal memiliki kekayaan luar biasa. Mereka bisa dengan santai membeli budak berharga milyaran Beri, seperti membeli permen. Padahal, Bangsawan Dunia tidak pernah bekerja. Usut punya usut, ternyata sumber kekayaan mereka datang dari upeti yang disebut Heavenly Tribute.

Heavenly Tribute adalah pajak yang dibebankan pada semua negara yang terafiliasi dengan Pemerintah Dunia. Besaran Heavenly Tribute juga tergantung pada jumlah populasi penduduk sebuah negara.

Namun, harga yang harus dibayarkan untuk memenuhi pajak ini terbilang sangat tinggi. Sebab, banyak negara yang sampai mengalami krisis pangan karena harus membayar pajak yang tinggi. Konsekuensi tidak memenuhi Heavenly Tribute sangat mengerikan, lho! Seluruh negara bisa dibantai.

3. Perbudakan adalah budaya yang sudah umum di kalangan kaum Naga Langit

para budak dari Charlos (dok. Toei Animation/One Piece)

Kaum Naga Langit dikenal memiliki budaya perbudakan yang juga menjadi bisnis. Meski Pemerintah Dunia memiliki aturan larangan perbudakan, ternyata budaya ini masih berjalan. Bahkan, dilindungi secara terang-terangan. Hal tersebut karena kedudukan kaum Naga Langit berada di atas hukum yang berlaku. 

Bahkan, Bangsawan Dunia ini bebas memaksa penduduk biasa yang mereka temukan di jalan sebagai budak. Para budak akan diberikan simbol bergambar cakar naga yang menandakan mereka sudah "dimiliki" oleh tuannya. Kaum Naga Langit juga terbilang kejam pada budaknya. Mereka akan menganiaya, melecehkan, bahkan membunuh budak hanya untuk seru-seruan.

Banyak karakter ikonis One Piece yang ternyata pernah jadi budak kaum Naga Langit. Contohnya Boa Hancock, Bartholomew Kuma, Emporio Ivankov, Nico Robin, dan Fisher Tiger. Ngomong-ngomong, siapa pun yang membantu budak dengan simbol bakal dianggap sebagai kriminal dan diburu Pemerintah.

4. God's Knights punya hukuman kejam untuk Bangsawan Dunia yang membantu rakyat biasa

hukuman berat dari God's Knights (dok. Toei Animation/One Piece)

Meskipun umumnya Naga Langit dapat melakukan apa saja tanpa konsekuensi hukum. Namun, mereka masih harus mematuhi aturan khusus yang ditegakkan oleh God's Knights. Pasukan penegak hukum kaum Naga Langit tersebut juga memberikan hukuman yang sangat kejam pada para bangsawan yang melanggar aturan sakral tersebut.

Contohnya bisa kamu lihat pada One Piece chapter 1084. Dalam bab tersebut, Donquixote Mjosgard akhirnya dieksekusi oleh Saint Figarland Garling karena menolong putri Shirahoshi dari Bangsawan Dunia lainnya. Mjosgard dieksekusi secara brutal oleh Garling karena melanggar salah satu aturan yang sudah jadi tradisi kaum Naga Langit, yakni tidak boleh menolong rakyat biasa. 

Kejam sekali, kan? Sayangnya, Monkey D Luffy dan aliansi Bajak Laut Topi Jerami belum dapat kesempatan untuk melawan mereka. Sepertinya momen saat Luffy menghajar para Bangsawan Dunia ini bakal jadi salah satu momen paling memuaskan dalam One Piece, nih! Tinggal tunggu tanggal mainnya saja, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team