5 Fakta Film The Devil Wears Prada, Terinspirasi oleh Anna Wintour?

Pernahkah kamu membayangkan bekerja di dunia fashion yang glamor dan penuh intrik? Nah, film The Devil Wears Prada bisa memberikan gambaran tentang hal itu. Film ini menceritakan kisah Andy Sachs, seorang jurnalis muda yang bercita-cita untuk bekerja di dunia fashion. Ia pun mendapatkan kesempatan untuk bekerja sebagai asisten Miranda Priestly, editor in chief majalah fashion ternama Runway.
The Devil Wears Prada tidak hanya menyajikan cerita yang menarik tentang dunia fashion, tetapi juga memberikan pelajaran tentang ambisi, identitas, dan pengorbanan. Film ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris ternama seperti Meryl Streep, Anne Hathaway, dan Emily Blunt.
Penasaran dengan fakta menarik film ini? Yuk, simak lima fakta menarik film The Devil Wears Prada yang mungkin belum kamu ketahui!
1. The Devil Wears Prada dibuat berdasarkan buku yang belum selesai
20th Century Fox melihat potensi besar dalam naskah The Devil Wears Prada dan tidak ragu untuk mengamankan hak cipta filmnya. Langkah ini diambil bahkan sebelum Lauren Weisberger menyelesaikan bukunya, yang menunjukkan kepercayaan studio pada kisah tersebut. Ini merupakan langkah yang tidak biasa dalam industri film, di mana biasanya studio menunggu hingga sebuah buku diterbitkan dan mendapatkan popularitas sebelum membeli hak ciptanya.
Ketika buku tersebut akhirnya dirilis, ia langsung menjadi bestseller dan memperkuat keputusan studio untuk segera memproduksi filmnya. Film adaptasi ini tidak hanya berhasil menangkap esensi dari buku, tetapi juga menambahkan dimensi visual yang memukau bagi penonton.
2. Meryl Streep terinspirasi Clint Eastwood untuk perannya
Meryl Streep, yang dikenal karena kemampuannya untuk menyelami karakter, menemukan inspirasi untuk Miranda Priestly dari sumber yang tidak terduga: Clint Eastwood.
Streep mengadopsi ketenangan dan otoritas Eastwood, yang dikenal karena kehadirannya yang kuat namun tidak banyak bicara. Ini membantu Streep menciptakan karakter yang memiliki kekuatan dan pengaruh tanpa perlu mengangkat suaranya.
Perubahan kecil dalam intonasi dan tatapan tajam menjadi ciri khas Miranda Priestly, yang sekarang menjadi salah satu karakter film paling ikonik. Streep berhasil mengubah cara kita melihat karakter yang kuat dan berpengaruh, menunjukkan bahwa kekuatan tidak selalu harus ditunjukkan dengan keras.
3. Anna Wintour hadir di premiere The Devil Wears Prada dengan busana Prada
Anna Wintour, editor-in-chief Vogue yang legendaris memberikan penghormatan yang tidak langsung kepada film ini dengan menghadiri premiere dalam balutan busana Prada.
Wintour, yang sering dikaitkan sebagai inspirasi untuk karakter Miranda Priestly, menunjukkan sportivitas dan rasa humor dengan pilihannya tersebut. Kehadirannya di acara itu sendiri menjadi pernyataan mode yang kuat dan menegaskan pengaruh nyata dunia fashion terhadap film.
Meskipun tidak pernah secara resmi mengakui bahwa karakter tersebut didasarkan padanya, Wintour telah mengomentari film tersebut dengan positif, mengakui bahwa film itu telah meningkatkan minat pada industri fashion dan majalah Vogue khususnya. Ini menunjukkan bagaimana film dapat mempengaruhi persepsi publik dan meningkatkan kesadaran tentang suatu industri.
4. Anne Hathaway mengubah penampilannya untuk peran Andy Sachs
Perubahan Anne Hathaway untuk perannya sebagai Andy Sachs tidak hanya fisik tetapi juga emosional. Hathaway, yang sebelumnya dikenal karena peran-peran romantisnya, harus menjalani transformasi fisik dengan menurunkan berat badan dan mengubah penampilannya untuk menyesuaikan dengan dunia fashion yang glamor. Ini melibatkan diet ketat dan latihan intensif, serta perubahan gaya rambut yang mencerminkan tren terkini dalam fashion.
Namun, transformasi ini juga mencerminkan perjalanan karakter Andy dalam film. Dari seorang pemula yang naif di dunia fashion hingga menjadi asisten yang cakap dan bergaya, Hathaway membawa perubahan ini ke layar dengan nuansa dan kedalaman yang meyakinkan. Perubahan ini tidak hanya fisik tetapi juga simbolis, menandai evolusi Andy sebagai karakter dan sebagai individu dalam industri yang kompetitif.
5. The Devil Wears Prada meraih sukses besar di box office
The Devil Wears Prada tidak hanya mencuri hati penonton dengan ceritanya yang menarik, tetapi juga dengan kesuksesan finansialnya. Film ini mengumpulkan lebih dari $320 juta di seluruh dunia, sebuah angka yang mengesankan untuk film yang berfokus pada dunia fashion. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa film dengan tema fashion dapat memiliki daya tarik yang luas dan mampu menarik berbagai kalangan penonton.
Pendapatan yang luar biasa ini juga menegaskan kembali bahwa film dengan karakter wanita yang kuat dan cerita yang berpusat pada wanita dapat menjadi hit besar di box office.
The Devil Wears Prada menjadi contoh bahwa film dengan fokus pada karier, pilihan, dan tantangan yang dihadapi oleh wanita modern dapat meresonansi dengan penonton global dan mencapai kesuksesan komersial.
Film The Devil Wears Prada bukan cuma film tentang fashion, tapi juga tentang ambisi, identitas, dan pengorbanan. Dan buat kamu yang sudah nonton film ini, apa momen The Devil Wears Prada yang paling kamu ingat?