Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Bergenre Historical Drama, Cocok buat Pencinta Sejarah

Matt Damon dalam film The Last Duel (dok. 20th Century Studios/The Last Duel)

Historical drama bukan hanya sebatas genre film berlatarkan masa lampau. Bagi pencinta sejarah, genre ini merupakan jendela menuju estetika dan lika-liku kehidupan zaman dulu. 

Genre ini menuntut penulisnya untuk menguasai era yang dia pilih. Dengan memanfaatkan kemampuan bercerita dan percikan movie magic, drama historis yang bagus mampu melarutkan penonton ke dalam suasana masa lalu. Itulah daya tarik terbesar drama historis.

Merangkum dari beberapa sumber, berikut deretan rekomendasi film bergenre historical drama yang wajib ditonton pencinta sejarah. Yuk, catat! 

1. The Last Duel (2021)

Adam Driver dan Matt Damon bersiap tempur (dok. 20th Century Studios/The Last Duel)

Dilansir RadioTimes, film ini diadaptasi dari buku non-fiksi berjudul The Last Duel: A True Story of Trial by Combat in Medieval France. Buku ini menceritakan persengketaan hukum terakhir yang diselesaikan dengan duel.

Esensinya, The Last Duel adalah kisah cinta segitiga berlatarkan perancis era 1300-an. Film ini menceritakan dua tentara yang persahabatannya hancur karena mereka memendam rasa pada satu wanita yang sama. 

Film ini dibintangi oleh Matt Damon sebagai Sir jean de Carrouges dan Adam Driver sebagai Jacque Le Gris. Jodie Comer akan berperan sebagai Marguerite de Carrouges, perempuan yang diperebutkan oleh karakter Damon dan Driver. 

2. Little Women (2019)

Jejeran pemeran film Little Women (dok. Sony Pictures/ Little Women)

Film ini cocok buat kamu yang kepo dengan dinamika keluarga di era 1800-an. Little Women adalah drama historis tentang harapan, cinta, dan kekeluargaan. Ceritanya sangat emosional dan sarat dengan pelajaran hidup.

Film ini diadaptasi secara bebas dari novel karya Louisa May Alcott yang dirilis pada tahun 1868. Dilansir Time, Little Women terinspirasi dari masa kecil penulisnya ketika beranjak dewasa di Britania Raya era Victoria.

Little Women diarahkan oleh Greta Gerwig, sutradara multi-talenta di balik film Lady Bird. Film ini juga dibintangi oleh aktris papan atas Hollywood, seperti Meryl Streep, Emma Watson, Timothee Chalamet, dan Saoirse Ronan. 

3. Legends of the Fall (1994)

Deretan karakter piknik di dataran Montana (dok. Sony Pictures/Legends of the Fall)

Legends of the Fall adalah drama historis yang diadaptasi dari novel berjudul sama. Film ini menampilkan kehidupan keluarga penggembala di Amerika Serikat dan bagaimana keseharian mereka dipengaruhi oleh Perang Dunia I.

Seperti The Last Duel, film ini menceritakan cinta segitiga. Namun, ketimbang merusak persahabatan, hubungan yang terancam adalah tali silaturahmi anggota keluarga. Hal ini karena dua pria yang saling berebutan adalah saudara kandung. 

4. Glory (1989)

Tentara uni dalam perang saudara di Amerika (dok. Tri-Star Pictures/Glory)

Apakah film bisa mengajarkan kita tentang sejarah? Jawabannya adalah ‘bisa’. Dilansir Smithsonian Magazine, Glory adalah salah satu film bioskop yang menampilkan peran prajurit kulit hitam di medan perang secara akurat.

Glory menceritakan resimen kulit hitam pertama di Amerika Serikat yang bergabung dalam perang saudara pada tahun 1863. Selain berhasil meluluhkan kerasnya hati juri Academy Awards, film ini mampu memenangkan hati guru sekolah di Amerika Serikat. Dilansir Smithsonian Magazine, Glory menjadi tontonan wajib bagi murid SMA di kelas sejarah.

Sama dengan rekomendasi sebelumnya, Glory juga merupakan film garapan Edward Zwick. Film ini menggandeng banyak aktor kondang Hollywood. Matthew Broderick akan memainkan kolonel Robert G. Shaw, lalu Morgan Freeman dan Denzel Washington juga ikut mewarnai cerita sebagai peran pendukung.

5. The Longest Day (1962)

Sean Connery dan Norman Rossington sebagai prajurit (dok. 20th Century Fox/The Longest Day)

The Longest Day bisa jadi telaga ilmu buat kalian yang hobi ngulik sejarah Perang Dunia II. Film ini menggambarkan peristiwa D-Day dari perspektif pasukan Jerman dan Sekutu. Saat menonton, kalian bisa menyerap salah satu kejadian terpenting di sejarah peperangan melalui dua perspektif kubu yang berseberangan. 

Penggabungan dua perspektif ini adalah daya tarik terbesar bagi The Longest Day. Dilansir Variety, teknik penulisan tersebut membuat film ini terasa seperti dokumenter semi-fiksi. Selama durasi 3 jam, penonton akan disuguhkan momen-momen menegangkan yang dirasakan seorang prajurit di medan perang.

Berdasarkan rekomendasi diatas, ternyata genre historical drama diwarnai oleh kisah cinta dan peperangan. Film-film di atas cocok buat calon sejarawan atau kalian yang ingin melupakan hiruk-pikuk masa kini untuk sementara. Jadi, mau nonton yang mana dulu, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilham Akbar Arianto
EditorIlham Akbar Arianto
Follow Us