Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perfect Days (dok. MUBI/Perfect Days)

Perfect Days (2023) resmi dinobatkan sebagai salah satu nomine Oscar untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik. Bukan hanya spesial karena harus berebut slot dengan submisi dari puluhan negara, Perfect Days punya cerita di balik layar yang menarik.

Meski dipilih jadi submisi alias perwakilan Jepang pada kategori tersebut, film ini disutradarai oleh seorang Jerman bernama Wim Wenders. 

Bukan debutan, Wenders adalah sutradara senior yang sudah nyebur di industri film sejak akhir 1960-an. Film fitur debutnya berhasil rilis pada 1970 dan sejak itu kariernya terus melesat. Kini dengan puluhan karya dalam daftar filmografinya, Wenders bisa jadi referensimu saat butuh tontonan berkualitas.

Namun, kalau boleh diringkas, ini lima film terbaik Wim Wenders yang wajib ditonton. 

1. Pina (2011)

Pina (dok. IFC Films/Pina)

Pina adalah film yang terpilih jadi submisi resmi Jerman pada nomine Oscar 2012. Meski tak terpilih jadi nomine, ini salah satu karya Wim Wenders yang paling dikenang.

Pendekatannya eksperimental, yakni hampir seluruh filmnya berupa kumpulan pertunjukan tarian dengan konteks, latar, dan talent yang berubah-ubah. Untuk membuatnya, Wenders berkolaborasi dengan koreografer kawakan Jerman, Pina Bausch. 

2. The Salt of the Earth (2014)

The Salt of the Earth (dok. Le Pacte/The Salt of the Earth)

Masih berformat dokumenter, dalam karyanya yang satu ini, Wenders kembali berkolaborasi dengan sesosok pekerja kreatif lainnya. Tepatnya seorang fotografer bernama Sebastião Salgado yang menjelajah dunia bersama kameranya. Hasil jepretannya kemudian dikurasi oleh sang putra dan diramu jadi film dokumenter biografi bersama Wim Wenders. Meski ada beberapa foto yang disangsikan etikanya, film ini tetap tuai pujian karena membangkitkan pikiran kritis penontonnya. 

3. Paris, Texas (1984)

Paris, Texas (dok. Argos Films/Paris, Texas)

Paris, Texas merupakan salah satu film lawas terbaik Wenders yang mencuri atensi. Bukan dokumenter, karyanya ini berupa kisah fiktif seorang pria bernama Travis yang mengisolasi diri setelah ditinggalkan sang istri. Ia turut menelantarkan putra kecilnya yang kemudian diasuh adik laki-lakinya. Saat akhirnya dipertemukan dengan sang adik, Travis bergeming dan diam seribu bahasa.

Namun, sebuah petunjuk soal sang istri mendorong Travis dan adiknya melakukan perjalanan darat ke luar kota yang mengubah hubungan mereka.  

4. Perfect Days (2023)

Perfect Days (dok. MUBI/Perfect Days)

Tak kalah kontemplatif, Perfect Days mengikuti keseharian seorang pria paruh baya yang bekerja sebagai petugas kebersihan toilet umum di Tokyo. Rutinitasnya mungkin monoton dan tak sedikit yang meremehkan profesinya, tetapi sang pria sangat menikmati hari-harinya.

Setelah bekerja, ia biasanya menghabiskan sisa waktunya dengan membaca buku, mendengarkan musik, sambil mengamati pohon-pohon besar. Jadi penasaran, apa rahasia hidup mindful-nya? 

5. Anselm (2023)

Anselm (dok. Janus Films/Anselm)

Kembali ke medium dokumenter yang jadi salah satu keahliannya, Wim Wenders kali ini bekerja sama dengan pemahat bernama Anselm Kiefer. Berasal dari keluarga Yahudi di Jerman dan tumbuh besar setelah Perang Dunia II, Kiefer sering menyertakan elemen spiritual dan mitologi dari berbagai kultur yang membuat karyanya amat dalam dan unik. Film Anselm menandai kolaborasi kesekian Wim Wenders dengan seniman yang terasa eksperimental, tetapi berhasil jadi signaturnya. 

Wim Wenders bisa kamu jadikan referensi saat ingin mencoba film-film yang tak biasa dan thought-provoking. Caranya mengikuti subjek filmnya cukup distingtif, mendorong penonton ikut melakukan refleksi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team