5 Intrik Politik yang Terdapat dalam Anime Attack On Titan

Attack On Titan masih menjadi anime paling populer sejak rilis pada 2010. Anime karya Hajime Isayama ini menceritakan tentang peperangan antara manusia melawan makhluk raksasa bernama Titan. Penggemarnya pun tidak sabar untuk menunggu akhir cerita pada musim gugur 2020 nanti.
Selama seri berlangsung, Attack on Titan menampilkan beberapa adegan baik pertarungan, solidaritas antar sahabat hingga kematian satu persatu pemainnya. Tapi anime ini tidak hanya menampilkan adegan live action, tapi juga terselip unsur-unsur politik. Hal inilah yang membuat penggemarnya begitu menunggu setiap jalannya cerita.
Bahkan karena terselipnya unsur politik itu, serial ini sempat ditolak di Korea Selatan. Lalu, apa saja intrik politik yang ada dalam cerita Attack On Titan? Berikut rangkumannya!
1. Pengaburan sejarah
Attack On Titan sejak awal menceritakan tentang orang-orang yang bersembunyi di balik tembok. Orang-orang ini bersembunyi karena ancaman para Titan.
Tapi, orang-orang ini tidak pernah mengerti asal muasal mereka, termasuk alasan mereka berada dibalik tembok. Mereka hanya memahami tembok tersebut akan melindungi dari serangan Titan.
Eren Yeager menyakini ada sejarah yang tersembunyi di luar tembok tentang kaumnya. Karena itu, dirinya bersama pasukan Scout Corps bahu membahu membuka sejarah itu.
Tapi rencana ini banyak mengalami tentangan, termasuk dari penguasa. Mereka menegaskan upaya membuka sejarah akan memberi malapetaka bagi bangsa Eldia.
Seperti terjadi di dunia nyata, banyak pihak yang ingin menyembunyikan bahkan memutarbalikan sejarah. Alasan kekuasaan, dominasi dan kejahatan masa lalu menjadi dalih tindakan tersebut.