5 Lagu The Beatles yang Dibuat saat Dipengaruhi Obat Terlarang

- The Beatles mengalami perubahan arah musik setelah terpengaruh ganja dan LSD, menciptakan lagu-lagu eksperimental dan filosofis.
- Lagu-lagu seperti "The Word", "Tomorrow Never Knows", "Getting Better", dan "I Am the Walrus" lahir dari pengaruh obat-obatan terlarang.
- Pengalaman dengan ganja dan LSD membuka cakrawala kreativitas The Beatles, namun juga membawa risiko besar dan konsekuensi yang tidak diinginkan.
The Beatles dikenal sebagai band legendaris yang mengubah wajah musik dunia. Tapi di balik lagu-lagu hits yang penuh warna, ada sisi lain yang tak kalah menarik yaitu pengaruh obat-obatan terlarang dalam proses kreatif mereka. Mulai dari ganja hingga LSD, pengalaman ini ternyata membawa mereka ke dalam eksplorasi musik yang sangat berbeda dan unik.
Beberapa lagu The Beatles lahir saat mereka berada dalam kondisi ‘tinggi’, dan hasilnya pun terdengar lebih eksperimental, aneh, dan penuh makna tersembunyi. Pengalaman tersebut tidak hanya mengubah cara mereka menulis lagu, tapi juga membuka pikiran mereka terhadap hal baru. Apa saja lagu The Beatles yang dibuat saat dipengaruhi obat terlarang?
1. "The Word"
Lagu ini berasal dari album Rubber Soul (1965) yang menandai awal perubahan arah musik The Beatles. Di masa itu, mereka mulai merokok ganja setelah dikenalkan oleh Bob Dylan. “The Word” menjadi lagu pertama yang mereka tulis dalam kondisi terpengaruh ganja. Paul McCartney mengatakan mereka bahkan menulis liriknya dengan tinta warna-warni.
John Lennon mengaku bahwa dari sinilah ia mulai percaya bahwa cinta adalah jawaban segalanya, pesan yang kelak ia kembangkan dalam lagu “Imagine”. Meski terdengar simple, lagu ini menjadi awal dari perjalanan musik yang lebih filosofis dan menyentuh. Dengan ganja sebagai pembuka pintu kreativitas, The Beatles mulai memasuki fase eksplorasi yang lebih bebas.
2. "Tomorrow Never Knows"
Setelah ganja, LSD jadi pengalaman baru yang membuka cakrawala mereka. John Lennon dan George Harrison pertama kali mencobanya pada 1965 dan langsung terobsesi. Lagu “Tomorrow Never Knows” di album Revolver (1966) terinspirasi dari buku The Psychedelic Experience, yang memadukan ajaran spiritual dengan panduan menggunakan LSD.
Lagu ini terdengar sangat aneh dan penuh efek dengan lirik seperti “Turn off your mind, relax, and float downstream”. Lennon menciptakan lagu ini sebagai bentuk perjalanan spiritual yaitu gabungan antara halusinasi dan pencarian kedamaian batin. Musik dan liriknya menunjukkan bagaimana LSD memengaruhi cara berpikir manusia.
3. "Getting Better"
Album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band adalah karya besar yang dipenuhi eksperimen. Tapi saat merekam lagu “Getting Better”, situasi hampir berubah menjadi tragedi. Lennon mengira sedang meminum obat penambah semangat, tapi ternyata ia menelan LSD. Ia merasa pusing dan panik sampai akhirnya dibawa ke atap studio untuk menghirup udara.
Untungnya, tak ada kejadian buruk. Lennon sadar bahwa yang ia minum adalah LSD dan akhirnya bisa kembali ke studio untuk menyelesaikan lagu. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa meski kreativitas bisa meningkat saat pakai narkoba, tetap ada risiko besar yang menyertainya. Untung saja saat itu ia tidak sampai jatuh dari atap pasalnya sejarah musik mungkin berubah selamanya.
4. "It's All Too Much"
George Harrison adalah anggota Beatles yang paling tertarik dengan spiritualitas dan budaya Timur. Bagi Harrison, LSD bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi sebagai alat untuk memahami dunia dan dirinya sendiri. Lagu “It’s All Too Much” dibuat saat ia berada dalam kondisi ‘tinggi’, lalu diperkuat lagi lewat meditasi.
Lirik lagu ini penuh warna dan imajinasi, seperti “All the world’s a birthday cake, so take a piece but not too much.” Lagu ini menggambarkan bagaimana LSD membuat dunia terasa sangat indah, tapi juga berlebihan. Harrison menunjukkan bahwa pengalaman halusinasi bisa mengarah ke kedalaman spiritual, bukan cuma jadi pelarian sesaat.
5. "I Am the Walrus"
Kalau ada lagu The Beatles yang paling aneh dan absurd, “I Am the Walrus” adalah jawabannya. Lagu ini dari album Magical Mystery Tour, dan John Lennon menulisnya selama dua trip LSD di akhir pekan. Ia mengatakan baris pertama ditulis saat trip pertama, baris kedua saat trip kedua, dan sisanya setelah ia bertemu Yoko Ono.
Lagu ini penuh dengan lirik aneh, suara latar tak biasa, dan suasana yang benar-benar seperti mimpi. Lennon terinspirasi dari surealisme dan mulai percaya bahwa gambaran aneh dalam pikirannya bukanlah kegilaan, tapi bagian dari kenyataan. Lewat lagu ini, The Beatles mengajak pendengar masuk ke dunia yang tak logis, tapi penuh imajinasi dan makna tersembunyi.
Lima lagu The Beatles yang dibuat saat dipengaruhi obat terlarang berhasil menunjukkan sisi lain dari kreativitas band tersebut. Meski hasilnya sering kali luar biasa dan inovatif, tetap ada risiko dan konsekuensi dari proses tersebut. Menurutmu, apakah musik seindah itu bisa tercipta tanpa harus bergantung pada zat-zat tersebut?