Shani eks JKT48 (x.com/officialjkt48)
Melalui surat kelulusannya, Shani menyampaikan banyak momen perjuangannya sebagai member JKT48 yang tidak pernah diungkapkannya selama ini. Kisah Shani di JKT48 berawal dari dirinya yang menyukai SNSD tiba-tiba diajak oleh temannya mengikuti audisi generasi 3 dan akhirnya lolos menjadi trainee JKT48 pada 15 Maret 2014. Selama proses audisi hingga masa awal trainee, Shani harus bolak-balik Yogyakarta-Jakarta setiap minggunya demi bisa mengimbangi kegiatan JKT48 dan pendidikan di kota asalnya.
Shani merasa senang ketika berkesempatan menjadi salah satu center dari setlist Pajama Drive bersama generasi 3 karena dirinya mendapat banyak feedback positif dari fans yang membuatnya mulai memiliki ambisi untuk bisa menjadi member yang terlihat. Namun, perjuangannya mencapai hal tersebut tidaklah mudah, terutama ketika dirinya berada di Team T dan harus menggantikan posisi member yang sudah lebih dulu keluar dari JKT48. Saat menampilkan lagu Sang Pianis Hujan, Shani mengaku merasa diremehkan karena fans memanggil nama member yang sudah keluar tersebut, padahal yang tampil dan ada di depan mata mereka adalah Shani.
Fanchant yang mungkin dianggap sederhana bagi sebagian orang itu ternyata menjadi hal yang membekas untuk Shani, bahkan di hari kelulusannya pun Shani masih ingat akan kejadian yang berlangsung selama berbulan-bulan tersebut. Shani tetap berusaha keras supaya bisa membawakan lagu tersebut dengan versinya sendiri dan sukses membuat dirinya terlepas dari bayang-bayang member lain. Shani kemudian sempat melewati fase dimana dirinya memilih tetap tampil di atas panggung dengan kondisi kakinya yang baru saja dijahit karena tidak mau mengecewakan penggemar yang ingin menontonnya di teater.
Meski tidak suka suasana sousenkyo yang penuh ketegangan dan persaingan, Shani berhasil memanfaatkan kesempatan besar tersebut mulai dari mendapat peringkat paling terakhir hingga paling atas yang membentuk dirinya menjadi sosok Shani yang seperti sekarang. Momen awal JKT48 New Era menjadi titik terendah Shani karena dirinya merasa tidak mengenal dirinya selama ini dan banyak memendam perasaan serta menurunkan rasa ego karena posisinya sebagai seorang kapten. Meski begitu, New Era menjadi bukti Shani berhasil melewati semua masa sulitnya dan menghargai setiap proses di JKT48 dengan penuh rasa tulus dan bahagia serta pikiran yang positif.