Seri shonen karya Hajime Isayama yang berjudul Attack on Titan ini merupakan seri yang sangat laris di lasaran, baik versi anime maupun manganya. Anime Attack on Titan selalu dipuji karena secara konsisten mengikuti alur cerita pada manganya. Meskipun begitu, ada beberapa perbedaan yang cukup besar dan berpengaruh pada versi anime dan versi manga seri ini.
Berikut ini adalah 5 perbedaan antara anime dan manga Attack on Titan. Simak ulasan berikut.
Kebanyakan orang mungkin akan berpikir bahwa adegan pada anime akan lebih dramatis dan emosional dibandingkan dengan manganya. Namun, hal ini berbeda pada kasus kematian Carla.
Dalam anime, Titan membunuh Carla terlebih dahulu sebelum akhirnya memakannya. Tangan besar Titan menghalangi aksi pembunuhannya, sehingga penonton tidak melihat proses bagaimana Carla dimakan oleh Titan tersebut.
Namun, kematian Carla jauh lebih tragis dan mengerikan dalam manga seri ini. Dalam manga, diperlihatkan bagaimana Titan tersebut memeras Carla hingga mati, dan terlihat jelas bagaimana Titan tersebut mengunyah setiap bagian anggota tubuh Carla. Mengerikan!
Ada sedikit perbedaan pada kepribadian Eren, Mikasa dan Armin dalam anime dan manga seri ini. Dalam manga, Mikasa berinteraksi dengan lebih banyak karakter dan Armin tidak terlalu tunduk terhadap orang lain. Sementara itu, Eren lebih didorong oleh impiannya bersama Armin untuk merasakan kebebasan di luar tembok, daripada keinginannya untuk membunuh Titan.
Maka dari itu, kritikan yang paling umum pada seri ini terletak pada kepribadian Eren, Mikasa dan Armin yang terlalu dilebih-lebihkan. Dalam anime, Eren jauh lebih pemarah, Armin tunduk pada semua orang dan Mikasa terlalu terobsesi terhadap Eren.
Meskipun Armin juga merupakan salah satu karakter utama dalam seri ini, namun ada beberapa adegan Armin yang secara sengaja tidak ditampilkan dalam anime. Bahkan, ada beberapa adegan milik Armin yang digantikan oleh karakter lain.
Sebagai contoh, dalam anime Mikasa menarik Eren dari wujud Titan-nya. Namun dalam manga, orang yang menarik Eren sebenarnya adalah Armin. Hal ini cukup membuat penggemar sedikit kecewa, karena anime lebih berfokus pada hubungan Eren dan Mikasa, ketimbang pada persahabatan antara mereka bertiga.
Pertarungan final antara Eren dan Annie merupakan alah satu pertarungan paling epik dalam anime Attack on Titan. Namun, pertarungan ini memiliki perbedaan pada versi anime dan manga. Dalam anime, Eren sempat menguasai pertarungan sebelum akhirnya Annie berubah menjadi kristal.
Sebaliknya, dalam manga Annie benar-benar menguasai pertarungan dan Eren tidak memiliki sedikit pun peluang untuk menang. Annie terus menguasai pertarungan hingga akhirnya Mikasa masuk dan Pasukan Pengintai mencoba untuk menghentikan Annie yang berusaha untuk melindungi dirinya dengan kristal yang ia buat.
Sejak kemunculannya pada anime Season 1, Sasha mulai menjadi karakter yang dikenal oleh penggemar dengan sebutan "Gadis Kentang". Namun, Sasha tidak dihadirkan pada manga Season 2.
Dalam sebuah wawancara, Isayama berkata bahwa karakter Sasha akan mati pada manga volume 9. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa Sasha absen selama Clash of the Titans arc. Karena popularitasnya, studio anime tetap mempertahankan karakter Sasha. Karena hal ini, anime telah berhasil membuat Sasha tetap terlibat dalam perjalanan seri ini.
Itulah 5 perbedaan antara anime dan manga Attack on Titan. Bagaimana pendapatmu tentang perbedaan di atas?