Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sutradara Muda di Bawah 40 Tahun yang Filmnya Tembus Oscar 2023

Lukas Dhont (instagram.com/lukasdhont)
Lukas Dhont (instagram.com/lukasdhont)

Beda dengan aktor, biasanya karier sutradara dimulai pada usia yang lumayan matang. Biasanya, mereka merintis karier lewat film pendek dan film fitur pertama pada usia 20-an. Namun, barulah pada usia 30 ke atas mereka dapat pengakuan lewat penghargaan-penghargaan. 

Ini terbukti dengan catatan sejarah yang menunjukkan bahwa rekor sutradara termuda yang berhasil meraih Piala Oscar untuk kategori Best Picture dipegang Damien Chazelle dan Norman Taurog. Keduanya berusia 32 tahun saat film mereka masing-masing dinobatkan sebagai pemenang kategori paling bergengsi di Oscar tersebut. 

Meski kita merindukan sosok-sosok muda di perebutan Best Picture, ternyata tahun ini tidak ada sutradara di bawah 40 tahun yang berhasil menyabet nominasi tersebut. Namun, bukan berarti tak ada sutradara muda sama sekali. Ada lima nama sutradara berusia 30-an yang filmnya berhasil merebut setidaknya satu nominasi di Academy Awards tahun ini.

1. Lukas Dhont

aktris Emilie Dequenne dan Lukas Dhont (instagram.com/closebylukasdhont)
aktris Emilie Dequenne dan Lukas Dhont (instagram.com/closebylukasdhont)

Lukas Dhont bisa dibilang salah satu prodigy di industri film. Meski tahun ini adalah debutnya sebagai nomine Oscar, Dhont sudah pernah merilis film fitur berjudul Girl (2018) pada usia 27 tahun. Film tersebut cukup mencuri perhatian dan sempat diusulkan jadi perwakilan Belgia di Academy Awards ke-91 untuk kategori Film Fitur Internasional Terbaik, meski gagal masuk nominasi. 

Saat kembali dengan karya terbarunya Close (2022), ia justru berhasil menyabet nominasi Oscar di kategori yang sama. Dengan usianya yang masih 31 tahun, ia merupakan sutradara termuda yang karyanya dinominasikan tahun ini. 

2. Charlotte Wells

sutradara Charlotte Wells (semainedelacritique.com)
sutradara Charlotte Wells (semainedelacritique.com)

Masih berada di usia pertengahan 30-an tahun ini, Charlotte Wells juga jadi salah satu sutradara yang mencuri perhatian. Ini karena Aftersun merupakan film fitur debutnya. Film melodrama tersebut memang tak dapat nominasi khusus, tetapi Paul Mescal sebagai protagonis utama menyabet nominasi Aktor Utama Terbaik. 

Aftersun disebutnya sebagai karya semibiografi karena terinspirasi dari pengalaman pribadinya sendiri dengan sang ayah. Sebelumnya, Wells pernah merilis film pendek dengan tema serupa berjudul Tuesday (2015). 

3. Lila Neugebauer

Lila Neugebauer dan cast film Causeway (instagram.com/appletvplus)
Lila Neugebauer dan cast film Causeway (instagram.com/appletvplus)

Sama dengan Aftersun, Causeway juga tak berhasil dapat nominasi khusus. FIlm otu disebut karena sang pemeran pendukung, Brian Tyree Henry, berhasil dapat nominasi Aktor Pendukung Terbaik atas penampilannya di film drama yang dibintangi pula oleh Jennifer Lawrence tersebut. 

Causeway mengisahkan pemulihan pascatrauma yang dilakoni seorang veteran perang bernama Lynsey. Neugebauer sebagai sutradara bekerja sama dengan beberapa penulis  naskah untuk proyek ini, termasuk novelis laris Ottessa Moshfegh. 

4. Daniel Kwan & Daniel Scheinert

Daniel Scheinert dan Daniel Kwan (instagram.com/sundanceorg)
Daniel Scheinert dan Daniel Kwan (instagram.com/sundanceorg)

Duo Daniel juga masih berusia 30-an tahun ini ketika karya terbaru mereka Everything Everywhere All at Once (2022) merengkuh 11 nominasi Oscar sekaligus. Film bergenre surealis dengan sentuhan quirky ini memang cukup mencuri perhatian dan banyak disebut sebagai film terbaik 2022 oleh sejumlah media.

Sebelum film ini, duo Daniel pernah menggarap Swiss Army Man (2016) dan film pendek Interesting Ball (2014). Mereka identik dengan praktik genre-bending dan ide-ide di luar kebiasaan. 

5. Shaunak Sen

Shaunak Sen (instagram.com/shaunak_sen)
Shaunak Sen (instagram.com/shaunak_sen)

Sutradara muda di bawah 40 tahun yang filmnya jadi nomine Oscar 2023 berikutnya adalah Shaunak Sen. Karyanya yang berhasil menembus ketatnya persaingan tersebut berjudul All That Breathes, film dokumenter lingkungan yang berlatarkan kota tempatnya tinggal dan menimba ilmu, Delhi. 

Kacamata yang dipakai Sen untuk film ini adalah dua kakak beradik menyelamatkan burung langka di tengah Kota Delhi yang mengalami tanda-tanda krisis iklim. All That Breathes sudah menang di Cannes Film Festival 2022 kategori Film Dokumenter Terbaik. Peluangnya besar, nih. 

Menembus Oscar di usia 30-an adalah pencapaian yang membanggakan bila menilik catatan rekor usia rata-rata sutradaranya. Bisa dilihat pula kalau kebanyakan sutradara muda ini juga belum punya daftar filmografi sepanjang sutradara berpengalaman. Talentanya natural!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us