6 Film dengan Lakon Idealis, Dilema Antara Prinsip dan Opsi Hidup Enak

Idealisme sering disebut kelemahan dalam dunia yang realis. Terkadang para penganutnya justru terkucil dan tak bisa mencapai posisi penting di masyarakat karena sikapnya ini. Tak sedikit yang mengasosiasikan mereka dengan sifat-sifat buruk, seperti keras kepala dan menyebalkan. Namun, sebenarnya keberadaan mereka tetap punya peran krusial, yakni mempertahankan integritas dan ketertiban.
Dua sisi orang idealis ini tentu jadi topik empuk buat para pembuat film. Beberapa bahkan sering, karakter idealis dijadikan protagonis utama dalam karya mereka. Keputusan ini jelas bikin plot makin menarik karena mampu mengusik nurani penonton.
Lebih baik mempertahankan prinsip atau mengikuti arus saja biar bisa hidup tenang? Coba tonton enam rekomendasi film dengan lakon idealis berikut untuk mencoba menjawabnya.
1. Hacksaw Ridge (2016)

Hacksaw Ridge mengikuti perspektif Desmond (Andrew Garfield), laki-laki berkebangsaan Amerika Serikat yang dipaksa "membela" negaranya pada Perang Dunia II. Sebagai pasifis, Desmond menolak keras berpartisipasi dalam perang dan melakukan pembunuhan. Atas dasar prinsipnya itu, ia memilih mengambil peran lain yang tak berhubungan langsung dengan kekerasan, yakni mengevakuasi rekan-rekannya yang terluka di medan perang.
2. Evil Does Not Exist (2023)

Berkutat pada kehidupan warga desa yang terinterupsi rencana pembangunan glamping, Evil Does Not Exist juga diwarnai karakter-karakter idealis. Salah satunya Takumi (Hitoshi Omika), ayah satu anak yang bekerja serabutan. Dianggap pengembang glamping sebagai sosok yang bisa dibujuk untuk melancarkan proyek mereka, Takumi ternyata sama dengan kebanyakan penduduk lainnya menyimpan idealisme yang susah dipatahkan.
3. Burning Days (2022)

Berlatar Turki, kamu akan berkenalan dengan Emre (Selahattin Pasali). Ia adalah sosok jaksa muda idealis yang ditempatkan di sebuah desa dan harus menghadapi kenyataan pahit soal praktik nepotisme dan korupsi di negaranya. Tak sudi menjilat, ia pun dianggap kaku dan susah beradaptasi. Dengan format slow-burn, perasaan tak nyaman Emre sengaja dibangun perlahan untuk mengantarmu pada klimaks yang brilian.
4. Closeness (2017)

Closeness adalah film debut sutradara Rusia, Kantemir Balagov yang berlatar kampung halamannya, kota Nalchik, region Kaukasus Utara. Filmnya berpusat pada Ilana (Darya Zhovner), perempuan Yahudi yang tinggal bersama orangtua dan adik laki-lakinya.
Sebagai minoritas, mereka sering jadi objek diskriminasi. Puncaknya terjadi saat sang adik diculik dan pelaku meminta tebusan. Harus mencari solusi sendiri karena tak bisa mengandalkan aparat keamanan, Ilana beberapa kali dipaksa berkorban oleh orangtuanya. Namun, ia bukan sosok perempuan yang mau berkompromi.
5. Where is the Friend's House? (1987)

Punya tekat kuat mungkin kalimat yang tepat untuk bocah bernama Ahmad (Babak Ahmadpour). Satu hari, ia tak sengaja membawa buku PR rekan sebangkunya dan merasa tak enak karena ada tugas yang harus mereka kumpulkan keesokan harinya. Ia pun nekat menempuh perjalanan jauh ke rumah sang teman untuk mengembalikan buku itu. Minimalis, tetapi kaya pesan moral, tak heran kalau film dengan karakter idealis ini menyentuh banyak hati.
6. Promising Young Woman (2020)

Idealisme tanpa batas juga dipegang teguh karakter Cassandra (Carey Mulligan) di film Promising Young Woman. Ia diceritakan sebagai perempuan muda yang keluar dari kuliah kedokterannya untuk satu alasan yang tak jelas.
Semua orang menyayangkannya, tetapi ternyata ia punya satu misi yang ia janji akan selesaikan. Penonton dibuat geram dengan aksi nekatnya, tetapi di satu sisi merasa kalau keputusannya itu layak diapresiasi.
Karakter idealis merupakan formula jitu untuk mempermainkan emosi penonton. Ia kadang bikin kita geram, tetapi juga menaruh respek dalam-dalam. Itu mengingat tak semua orang rela mempertahankan prinsipnya karena berbagai risiko yang menyertai.