6 Film Tahun 2023 yang Gagal di Box Office, tapi Populer di Netflix

Menjelang akhir tahun 2023, terhitung cukup banyak film yang gagal di box office. Salah satu penyebabnya karena terlalu banyak persaingan antar film, terutama dari studio produksi terkemuka.
Namun, dengan lebih dari 200 juta pelanggan, platform streaming Netflix dapat mengubah film yang awalnya gagal di box office menjadi sukses dalam semalam. Untuk mencapai keuntungan setelah memperhitungkan biaya produksi dengan total penjualan tiket, film harus menghasilkan 2,5 kali dari anggaran mereka di box office.
Sayangnya, banyak film yang bahkan tidak mendekati angka tersebut. Sebagian besar mengakibatkan kerugian puluhan juta dolar bagi studio pembuatnya.
Netflix memberikan kesempatan kedua bagi film-film tersebut untuk menemukan penontonnya. Berikut beberapa film terbaru tahun 2023 yang gagal di box office, tapi sangat populer di Netflix.
1. Mafia Mamma
Film yang dibintangi oleh Tony Collette ini merupakan campuran antara action dan komedi. Film ini menceritakan tentang seorang perempuan yang menemukan fakta bahwa neneknya adalah seorang pemimpin mafia yang berbahaya.
Mafia Mamma menjadi salah satu film tahun 2023 yang gagal di box office. Dengan anggaran sebesar 41 juta dolar Amerika (Rp6,2 triliun), Mafia Mamma hanya menghasilkan 6 juta dolar Amerika (Rp921 miliar). Meski menjadi film yang tidak terlalu diperhatikan di box office, film ini berhasil mendapatkan peringkat 10 besar di chart Netflix selama 1 minggu.
2. The Son
Film The Son mengikuti seorang pria yang harus menghadapi tragedi keluarga yang menghancurkan hidupnya. Meskipun dibintangi oleh Hugh Jackman, film ini menerima ulasan negatif dari Rotten Tomatoes dan hanya memperoleh skor 29 persen. Hal tersebut sangat mempengaruhi jumlah penonton film ini.
The Son ini hanya menghasilkan total 3,6 juta dolar (Rp552 miliar) di seluruh dunia. Meski gagal di box office, film ini berhasil mencapai peringkat keempat dalam chart Netflix pada bulan Mei 2023 lalu. The Son sendiri mendapat ulasan negatif, karena dianggap terlalu melodramatis sehingga terkesan tidak natural.
3. Big George Foreman
Film biografi ini menceritakan perjalanan hidup George Foreman, juara dunia tinju kelas berat. Film ini memperlihatkan kehidupan masa kecil sampai perjuangan Foreman menjadi petinju dunia. Meskipun memiliki potensi besar, Big George Foreman gagal di box office dan dikritik karena terlalu biasa.
Dengan anggaran sebesar 35 juta dolar Amerika (Rp5,3 triliun), film ini hanya menghasilkan 6 juta dolar Amerika (Rp921 miliar) di box office. Hal ini mengakibatkan kerugian hingga triliunan rupiah. Meskipun gagal di bioskop, Netflix berhasil membuat Big George Foreman menjadi salah satu film populer yang bahkan menempati peringkat kelima dalam chart.
4. The Tutor
The Tutor mengisahkan seorang guru privat yang menerima tawaran pekerjaan di sebuah rumah terpencil. Ia pun menemukan fakta, bahwa murid-muridnya memiliki rahasia gelap yang dapat mengungkapkan masa lalunya yang kelam. Film yang dibintangi Garrett Hedlund dan Noah Schnapp ini dipenuhi dengan ketegangan psikologis.
Meskipun belum ada informasi mengenai pendapatan film ini di box office, The Tutor dianggap film yang buruk dan memiliki banyak ulasan negatif yang membuatnya gagal di bioskop. Namun, The Tutor menemukan popularitasnya di Netflix, bahkan mencapai peringkat 7 dalam chart selama seminggu penuh pada bulan Juli 2023 lalu.
5. 65
Sama seperti Morbius, film 65 merupakan salah satu film Sony yang gagal di box office. Film ini mengikuti seorang alien yang melakukan perjalanan ke Bumi pada 65 juta tahun yang lalu.
Para alien tersebut menghadapi dinosaurus dengan senjata canggihnya. Sayangnya, film yang dibintangi oleh Adam Driver ini dianggap membingungkan dan kurang memuaskan oleh kritikus.
Film 65 hanya menghasilkan 60 juta dolar Amerika (Rp9,2 triliun) dengan anggaran 45 juta dolar Amerika (Rp6,9 triliun). Meskipun memiliki konsep yang menarik, film ini hanya memperoleh skor 18 persen oleh Rotten Tomatoes. Namun, film 65 berhasil melesat di Netflix dan menduduki peringkat teratas dalam chart platform streaming tersebut.
6. Love Again
Dibintangi oleh Priyanka Chopra dan Sam Heughan, Love Again menceritakan seorang perempuan yang mengirim pesan ke ponsel tunangannya yang telah meninggal. Awalnya, ia tidak berharap mendapatkan balasan. Namun, ketika seseorang akhirnya merespon pesannya, keduanya mulai terhubung dan saling jatuh cinta.
Love again menghasilkan 12,6 juta dolar Amerika (Rp1,9 triliun) dengan anggaran 9 juta dolar Amerika (Rp1,3 triliun). Sebenarnya film ini terbilang tidak terlalu gagal hanya saja kurang bisa meraup keuntungan. Love Again cocok dengan gaya film buatan Netflix dan mendapatkan kesuksesan lebih besar di platform streaming tersebut daripada di bioskop.
Netflix membuktikan, bahwa platform streaming dapat memberikan kesempatan kedua bagi film-film yang awalnya gagal di bioskop untuk menemukan penontonnya. Nah, kalau kamu sendiri sudah nonton yang mana saja, nih?