7 Pasangan Anime yang Terjebak dalam Codependent Relationship

Codependency atau kodependensi adalah sebuah konsep psikologis yang mengupas dunia hubungan yang tidak seimbang, di mana dua individu dalam suatu ikatan memiliki ketergantungan ekstrem satu sama lain. Meski bukan merupakan penyakit atau kondisi medis, kodependensi berpotensi memicu situasi yang merugikan.
Dunia anime menyajikan beragam jenis pasangan, mulai dari yang menggemaskan hingga yang mengundang kekhawatiran. Beberapa di antaranya menampilkan codependent relationship, di mana salah satu pihak secara tidak sadar mendukung perilaku buruk pihak lain, yang pada akhirnya dapat merusak kedua belah pihak. Lalu, anime apa sajakah itu? Yuk, langsung saja simak daftarnya!
1. Hiro dan Zero Two dalam Darling in the FranXX (2018)

Darling In The Franxx dirilis pada tahun 2018 dan sempat menjadi buah bibir di kalangan penggemar anime. Anime ini mengisahkan tentang para prajurit anak yang harus mengendalikan robot raksasa dengan berpasangan bersama lawan jenis.
Romansa utama dalam cerita ini terjalin antara Hiro, seorang pilot jenius yang kehilangan kemampuannya untuk bersinkronisasi dengan pasangannya, dan Zero Two, seorang pilot elit yang dijuluki pembunuh pasangan. Setelah melewati konflik awal, Zero Two mulai menaruh hati pada Hiro. Namun, hubungan mereka terkadang terasa berlebihan, karena Zero Two menganggap Hiro sebagai satu-satunya orang yang bisa ia cintai, sementara Hiro sendiri mengembangkan obsesi terhadap Zero Two.
2. Sawa dan Takao dalam Flowers Of Evil (2013)

Takao, seorang siswa biasa yang tengah kasmaran, tanpa sengaja melakukan tindakan yang tak seharusnya. Kesalahannya ini diketahui oleh Sawa, gadis misterius di kelasnya, yang kemudian memanfaatkan situasi tersebut untuk memeras Takao agar bersedia menjadi temannya. Dari sinilah, kehidupan Takao berubah drastis menjadi perjalanan menuju kegilaan, di mana ia terus-menerus didesak oleh Sawa untuk mengungkapkan jati dirinya.
Di balik sikap acuh tak acuhnya, Sawa sebenarnya sangat bergantung pada Takao untuk menghilangkan rasa kesepiannya. Ia bahkan rela mendorong Takao ke dalam situasi-situasi berbahaya demi menghindari kembali ke kesendirian yang mencekam.
3. Miria dan Isaac dalam Baccano! (2007)

Meskipun codependency seringkali dianggap sebagai suatu masalah, dalam beberapa kasus, hal ini justru dapat terlihat menggemaskan. Contohnya adalah Isaac dan Miria dari Baccano, pasangan penjahat yang tergila-gila satu sama lain dan tak terpisahkan.
Keduanya seakan abadi dan menjadi sumber humor dalam Baccano. Ketergantungan mereka satu sama lain sangat jelas terlihat. Isaac selalu mengandalkan Miria untuk mendukung setiap ide yang terlintas di pikirannya, sementara Miria begitu menghargai setiap momen kebersamaan mereka dan tak ingin berpisah barang sedetik pun. Meski menggemaskan, tak sulit membayangkan bagaimana hubungan seperti ini bisa berubah menjadi sesuatu yang kelam seiring berjalannya waktu.
4. Hanabi dan Mugi dalam Scum's Wish (2017)

Hanabi, seorang siswi SMA, memendam perasaan mendalam terhadap wali kelasnya, Narumi, sementara Mugi, pemuda rupawan, jatuh hati pada guru musiknya, Akane. Keduanya menyadari bahwa cinta mereka bertepuk sebelah tangan, dan akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan palsu sebagai pelarian dari kesepian.
Scum's Wish adalah sebuah drama percintaan yang rumit, penuh dengan perasaan yang tak terbalas, pengampunan, dan perubahan. Hubungan Mugi dan Hanabi yang semu, hanya didasari oleh kebutuhan untuk mengisi kekosongan hati, justru menimbulkan berbagai masalah dan luka bagi orang-orang di sekitar mereka.
5. Satou dan Shio dalam Happy Sugar Life (2018)

Happy Sugar Life merupakan salah satu anime yang menyuguhkan estetika moe yang menawan, namun di balik itu tersimpan premis yang jauh lebih kelam. Anime ini mengisahkan tentang Satou, seorang gadis cantik yang tampak sempurna dan ceria, namun sebenarnya menyimpan sisi psikopat yang tersembunyi. Ia bertemu, membawa pulang, dan kemudian jatuh cinta pada Shio, seorang gadis muda yang polos.
Hubungan antara Satou dan Shio sekilas terlihat manis dan penuh kasih sayang. Namun, obsesi Satou terhadap Shio begitu kuat, bahkan ia rela melakukan tindakan ekstrem seperti pembunuhan demi melindungi cinta yang ia anggap murni itu. Anime ini mengeksplorasi sisi gelap karakter Satou, dan penonton akan menemukan bahwa bahkan Shio, yang terlihat polos dan tak berdosa, menyimpan rahasia yang tak terduga.
6. Yuno Gasai dan Yukiteru Amano dalam The Future Diary (2011)

Amano, seorang pemuda biasa, terkejut ketika mengetahui bahwa buku harian yang biasa ia gunakan untuk mencatat aktivitas sehari-harinya ternyata mampu memprediksi kejadian di masa depan. Kejutannya semakin bertambah ketika ia menyadari bahwa Gasai, gadis cantik di kelasnya, juga memiliki buku harian dengan kekuatan serupa. Takdir membawa keduanya ke dalam sebuah permainan mematikan yang menjanjikan gelar dewa bagi pemenangnya.
The Future Diary, yang populer di era 2000-an, menampilkan duo Amano dan Gasai yang memiliki dinamika hubungan yang kompleks. Amano adalah sosok yang mudah dipengaruhi dan sering dimanfaatkan, sementara Gasai adalah individu yang manipulatif dan memiliki gangguan psikologis yang mendalam, sehingga sangat bergantung pada Amano. Meski bersama, hubungan mereka terasa hampa, tanpa adanya perasaan saling peduli yang tulus. Keduanya terjebak dalam hubungan yang saling memanfaatkan untuk mencapai tujuan masing-masing.
7. Misa Amane dan Light Yagami dalam Death Note (2006)

Hubungan antara Light Yagami dan Misa Amane dalam Death Note merupakan suatu dinamika yang kompleks dan mengganggu. Di satu sisi, terdapat Light, seorang megalomania berhati dingin yang memanipulasi Misa untuk mencapai tujuannya. Di sisi lain, Misa, yang terobsesi pada Light, rela dimanfaatkan demi memenuhi fantasinya sendiri.
Meskipun beberapa penggemar bersimpati pada nasib Misa, namun tak dapat dipungkiri bahwa ia bukanlah sosok yang sepenuhnya polos. Ia terlibat aktif dalam aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Light. Hubungan keduanya dapat digambarkan sebagai codependency yang toksik, di mana Misa bergantung pada Light untuk memuaskan hasratnya, sementara Light memanfaatkan Misa sebagai alat untuk mencapai ambisinya.
Dengan demikian, ketujuh pasangan anime ini menggambarkan kompleksitas hubungan codependent yang dapat terlihat menarik namun menyimpan potensi bahaya. Ketergantungan emosional yang berlebihan, manipulasi, dan dinamika hubungan yang tidak sehat menjadi sorotan dalam kisah-kisah tersebut.
Melalui penggambaran hubungan-hubungan codependent ini, anime dapat menjadi cermin bagi penonton untuk merefleksikan dinamika hubungan mereka sendiri. Penting untuk mengenali tanda-tanda codependency dan mencari bantuan jika diperlukan, demi membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.