8 Film Terbaik The Match Factory, Rumah Produksi Indie asal Jerman

Apakah kamu salah satu pengamat festival film? Kalau iya, kamu pasti tahu betul titik serunya, yakni menemukan rumah-rumah produksi spesialis sinema indie/arthouse. Bahkan, tidak hanya dari Amerika Serikat dan Inggris, festival film akan memberimu akses untuk menjelajah industri film di berbagai penjuru dunia.
Salah satu rumah produksi yang lumayan sering meramaikan festival film ternama seperti Cannes Film Festival, Sundance, dan Toronto International Film Festival adalah The Match Factory. Gaungnya memang tak sekeras A24 dan NEON, tetapi rumah produksi asal Jerman ini ternyata menaungi beberapa film berkelas.
Tak terbatas dari Eropa, katalognya beragam mulai dari film Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Sambil kenalan, berikut deretan film terbaik The Match Factory yang bisa kamu gali lebih jauh!
1. Perfect Days (2023)
Perfect Days merupakan rilisan terbaru The Match Factory yang beberapa waktu lalu mencuri perhatian di Cannes Film Festival 2023. Sang pemeran utama, Koji Yakusho berhasil dapat penghargaan Aktor Terbaik di ajang tersebut. Perfect Days digarap sutradara asal Jerman, Wim Wenders, tetapi berlatarkan Jepang.
Film Jepang ini mengikuti rutinitas seorang pembersih toilet yang menikmati pekerjaannya. Saat ada waktu luang, ia menghabiskan waktu dengan membaca buku, mendengarkan musik, dan memotret pohon-pohon. Perlahan, masa lalunya mulai tersibak lewat interaksinya dengan beberapa orang yang ia temui.
2. Fallen Leaves (2023)
Fallen Leaves juga dapat kesempatan tayang perdana di Cannes Film Festival 2023. Sinema terbaru Aki Kaurismaki bahkan menyabet Grand Jury Prize. Premisnya minimalis dan bersahaja, khas karya Kaurismaki.
Ia berkutat pada dua jomblo yang mencoba untuk membuka diri dan menjalin hubungan pertama kali. Ternyata, dalam prosesnya mereka butuh investasi waktu dan menguatkan niat. Buat penikmat romcom, film ini bisa jadi alternatif menarik karena ceritanya jauh dari kata generik.
3. A Man (2023)
Saat mengulik katalog film produksi The Match Factory, kamu juga akan menemukan beberapa film Asia di dalamnya. Salah satu yang terbaru bertajuk A Man. Ia didapuk jadi film dengan gelar terbanyak di ajang Japan Academy Film Prize 2023.
A Man berkisah tentang seorang perempuan yang baru saja kehilangan suaminya karena sebuah insiden. Namun, ternyata sang suami menyimpan rahasia tentang identitasnya yang sebenarnya. Sebuah drama slow-burn yang bakal mengingatkanmu pada mahakarya bertajuk Three Colours: Blue (1993)
4. Great Freedom (2021)
Great Freedom juga sempat meraih salah satu piala di ajang Cannes Film Festival 2021 dan European Film Awards. Mendapuk Franz Rogowski sebagai lakon, sutradara Sebastian Meise mencoba mengulik kehidupan para pria yang ditahan di Jerman pada 1950-an karena orientasi seksual mereka yang dianggap menyimpang. Selain ceritanya yang menggerakkan hati, sinematografinya ciamik dan inovatif.
5. Amparo (2021)
Amparo akan mengantarmu menuju Kolombia. Saat itu, negara butuh anak-anak muda di satuan militer mereka karena krisis keamanan. Elias, salah satu remaja 18 tahun yang jadi sasaran mobilisasi.
Sang ibu, Amparo tak terima dengan keputusan sepihak ini dan berusaha mencari jalan agar sang anak bisa terbebas dari tanggung jawab yang menurutnya tak masuk akal tersebut.
6. Ayka (2018)
Dari Kolombia, The Match Factory akan membawamu ke Kazakhstan. Tempat di mana seorang perempuan muda bernama Ayka tinggal. Satu hari karena keterbatasan ekonomi, ia terpaksa meninggalkan bayinya di rumah sakit dan kabur.
Setelah keluar dari rumah sakit, Ayka masih harus bergelut dengan kehidupannya yang sulit, dikejar debt collector dan harus menahan rasa sakit dari efek pascamelahirkan. Ayka juga sempat tayang di Cannes Film Festival.
7. Happy as Lazzaro (2018)
Peraih piala di Cannes dan European Film Awards ini sempat diyakini akan dapat nominasi Oscar. Meski gagal dapat nominasi, ia tetap bisa jadi film yang layak menyita waktumu. Dengan elemen magical realism, Alice Rohrwacher mencoba melontarkan kritiknya pada kapitalisme dan perbudakan modern. Semuanya ia ekspresikan lewat kacamata seorang remaja polos bernama Lazzaro.
8. Murina (2022)
Julija hidup bersama dua orang tuanya di sebuah pulau di Kroasia. Satu hari, mereka kedatangan tamu sekaligus investor bernama Javier yang ternyata mantan kekasih ibu Julija. Tahu bahwa Javier punya potensi untuk menikahi ibunya dan membawanya pergi keluar dari pulau, Julija mulai melancarkan aksi-aksi manipulasi. Film ini memenangkan gelar Caméra d'Or di Cannes Film Festival 2022.
Dari Asia, Eropa, sampai Amerika Latin, The Match Factory bisa jadi jalanmu memperluas khasanah perfilmanmu. Kamu bisa mencari lebih banyak lewat katalog resmi mereka kalau masih penasaran.