Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Lagu Indonesia Bahas Pedihnya Jadi Korban Harapan Palsu Gebetan

Prilly Latuconsina (instagram.com/prillylatuconsina96)

Tindakan gebetan yang menunjukkan perhatian dan memperlakukan dengan istimewa bisa memicu harapan untuk pacaran. Sayangnya, ekspektasi itu kadang menuai sakit hati, karena orang yang disukai tak pernah niat serius. Harapan palsu menyakitkan ini sering dibahas di lagu Indonesia.

Bagi kamu yang mengalami pedihnya jadi korban dari harapan palsu, maka daftar lagu Indonesia berikut ini akan membuatmu terbawa perasaan. Liriknya mengekspresikan kepedihan karena sang gebetan mendekati hanya dengan niat mempermainkan hati.

1. "Apa Salahku" dari d'Masiv bahas tarik ulur tanpa kepastian gebetan yang bikin sakit hati, hingga menyadari hanya dipermainkan olehnya

2. "Akhiri Saja" dari SMASH menceritakan kedekatan yang bikin terbawa perasaan, hingga sadar sang gebetan hanya mempermainkan hati

3. Gebetan yang tunjukkan kode seolah bisa balas cinta, tapi ternyata hanya harapan palsu belaka dibahas di "Bukannya Aku Takut" dari Juliette

4. "Ekspektasi" dari Kunto Aji deskripsikan harapan yang hadir karena gebetan tanpa henti mendekati dan beri banyak momen indah saat bersama

5. "Drama" milik Armada ceritakan harapan palsu yang hadir dari gebetan yang suka tebar pesona, tapi dia tak pernah niat serius berkomitmen

6. Pedihnya hati saat sadar gebetan tak bisa balas cinta karena mendekati tanpa niat jalin hubungan dibahas di "Sakit Hati" dari Yovie & Nuno

7. "Sebatas Teman Tanpa Kepastian" dari Prilly Latuconsina bahas sedihnya diperlakukan istimewa oleh gebetan, tanpa pernah diajak pacaran

8. Perhatian gebetan yang ternyata bukan pertanda ingin pacaran, hingga lelah menanti komitmen dibahas di "Bukan Penantian" dari The Rain

Seperti yang dibahas di lagu Indonesia di atas, perasaan memang tidak bisa dikendalikan. Rasa suka bisa muncul jika sang gebetan begitu intens dalam memberi perhatian. Sayangnya, itu dapat menyebabkan hadirnya sakit hati, jika ternyata sekadar harapan palsu belaka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fina Efendi
EditorFina Efendi
Follow Us