Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan adegan Evil Queen dalam film Snow White
cuplikan adegan Evil Queen dalam film Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Intinya sih...

  • Adegan kilas balik Marvin dan Rose di film Love Hurts dianggap gak tepat waktu, membuat film gagal menarik penonton.

  • Adegan hidupnya kembali Elliot dalam film Death of a Unicorn dianggap tidak nyambung dengan pesan film.

  • Adegan Gal Gadot membawakan lagu di film Snow White dianggap kaku, terbatas, dan aktingnya hambar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kancah perfilman tahun 2025 bisa dibilang adalah masa terbaik sekaligus terburuk. Banyak kesuksesan film di tahun ini, tapi ada juga film blockbuster yang gagal di box office. Kamu pencinta film pasti tahu, sih!

Namun, di samping semua puncak kreativitas dalam film-film terbaik tahun 2025, ada juga momen yang mengecewakan. Salah satunya seperti film-film terburuk tahun 2025, yang sering kali hancur karena penceritaannya yang buruk.

Nah, di antara film-film yang mengecewakan ini, terdapat adegan-adegan film terburuk tahun 2025. Adegan buruk ini biasanya karena ceritanya, tapi ada juga karena penggambaran visual yang salah perhitungan. Berikut ini kita akan membahas lima adegan film terburuk di tahun 2025 yang nontonnya bikin bertanya-tanya.

1. Adegan kilas balik masa lalu Marvin dan Rose yang dianggap gak tepat waktu dalam film Love Hurts

cuplikan adegan dalam film Love Hurts (dok. 87North Productions/Love Hurts)

Love Hurts menceritakan tentang karakter Marvin (Ke Huy Quan) dan Rose (Ariana DeBose). Dalam sebuah adegan kilas balik, Marvin yang seorang agen real estate ternyata dulunya merupakan seorang pembunuh bayaran. Marvin bahkan pernah diminta untuk membunuh Rose, tapi dia menolak dan membiarkan Rose tetap hidup. Namun, terungkapnya masa lalu Marvin ini gak tepat waktu banget. Pasalnya, adegan ini muncul di tengah film.

Adegan kilas balik yang gak tepat ini membuat Love Hurts gak mampu menarik banyak penonton. Menurut kritikus, adegan kilas balik inilah yang membuat seluruh film jadi berantakan. Gak hanya itu, banyak adegan canggung yang terjadi antara Marvin dan Rose, terutama komunikasi antarkeduanya.

2. Adegan hidupnya kembali Elliot dalam film Death of a Unicorn

cuplikan adegan dalam film Death of a Unicorn (dok. Ley Line Entertainment/Death of a Unicorn)

Death of a Unicorn garapan penulis sekaligus sutradara Alex Scharfman mengarah ke cerita satire tentang kapitalisme, keserakahan, dan eksploitasi. Namun, film ini dianggap konyol, karena bercerita tentang orang kaya yang dibantai oleh seekor unicorn. Karakter utamanya, Elliot (Paul Rudd), awalnya gak sengaja menabrak seekor unicorn. Namun, akhirnya unicorn ini dieksploitasi dengan diambil tanduknya oleh bos Elliot yang merupakan seorang miliarder.

Ada adegan ketika Elliot meninggal dunia karena dibunuh oleh Shepard Leopold (bagian dari keluarga miliarder yang mengeksploitasi unicorn), karena Elliot dianggap menghalangi aksinya. Namun, Elliot dihidupkan kembali oleh unicorn ajaib dalam film tersebut. Nah, adegan inilah yang dianggap buruk oleh kritikus. Kembalinya Elliot ke kehidupan agar bisa berdamai dengan putrinya, Ridley (Jenna Ortega), sebenarnya gak nyambung dengan pesan film ini.

3. Adegan Gal Gadot saat membawakan lagu di film Snow White

Gal Gadot dalam Snow White (dok. Walt Disney Pictures/Snow White)

Berbeda dengan film animasi klasiknya yang rilis pada 1937, Snow White (2025) versi live action punya lagu yang dinyanyikan oleh Evil Queen (Gal Gadot). Lagu orisinal ini berjudul "All Is Fair."

Sayangnya, lagu ini dianggap mengecewakan dalam banyak hal. Pertama, pengambilan gambar dalam lagu ini terkesan kaku. Terlepas dari pengalamannya menyutradarai episode Crazy Ex-Girlfriend dan banyak video musik, sutradara Marc Webb dianggap buruk dalam mengkoordinasikan penampilan musik video ini. Selain itu, kosa kata dari lirik lagunya dianggap sangat terbatas dan gak kreatif.

Nah, yang paling parah dan banyak dikritik adalah penampilan Gal Gadot. Aktingnya dianggap hambar. Selain itu, Gal Gadot gak menjiwai dalam membawakan lagu ini. Ia dianggap lebih mirip badut ketimbang karakter yang jahat.

4. Adegan selamatnya Duncan di Jurassic World Rebirth

cuplikan adegan Duncan dalam film Jurassic World Rebirth (dok. Universal Pictures/Jurassic World Rebirth)

Dalam Jurassic World Rebirth ada tentara bayaran bernama Duncan (Mahershala Ali). Ia mengorbankan dirinya agar para penyintas lain bisa melarikan diri dari pulau yang dihuni dinosaurus bernama Distortus Rex atau D-Rex. Nah, saat D-Rex ini datang, Duncan mengambil suar agar D-Rex fokus padanya. Duncan kemudian berlari ke arah yang berlawanan, mengalihkan dinosaurus itu dari orang-orang yang ada di situ.

Di sisi lain, Zora Bennett (Scarlett Johansson) gak rela jika Duncan mengorbankan dirinya. Namun, semua orang yang ada di situ berbondong-bondong naik ke rakit penyelamat dan meninggalkan pulau Île Saint-Hubert. Nah, Duncan pun terjebak di air dengan suarnya yang padam dan D-Rex menjulang di atasnya.

Sayangnya, kamera beralih sebelum penonton dapat menyaksikan apa yang terjadi selanjutnya. Namun, semua penonton beranggapan kalau Duncan pastinya gak bakal selamat. Anehnya, kira-kira semenit kemudian, salah satu penumpang sekoci melihat Duncan melambaikan tangan kepada teman-temannya untuk minta dijemput. Momen ini membingungkan dalam banyak hal. Bagaimana mungkin Duncan bisa lolos dari D-Rex? Ini adalah salah satu dari banyak adegan dalam film Jurassic World Rebirth yang mengecewakan karena skenarionya dianggap gak masuk akal.

5. Adegan menari di tengah kredit film Ballad of a Small Player

cuplikan adegan dalam film Ballad of a Small Player (dok. Stigma Films/Ballad of a Small Player)

Ballad of a Small Player merupakan film karya sutradara Edward Berger yang menceritakan tentang drama perjudian. Adaptasi dari novel Lawrence Osborne dengan judul yang sama ini mengikuti kisah pejudi bernama Brendan Reilly (Colin Farrell). Ia berjuang untuk melunasi utangnya di Macau, dan penyamarannya sebagai seorang laki-laki Inggris yang terhormat mulai runtuh akibat kebiasaan judinya itu. Namun, Brendan Reilly bertemu dengan seorang perempuan bernama Dao-Ming (diperankan Fala Chen). Perempuan ini mengubah hidup Brendan, meskipun ada konsekuensi di baliknya.

Sayangnya, Edward Berger dan penulis skenario Rowan Joffé menceritakan film ini dengan satu adegan pasca-kredit yang gak perlu. Pasalnya, Edward Berger menyelipkan adegan tarian sureal antara Brendan Reilly dan Cynthia Blithe (Tilda Swinton) di tengah kredit. Adegan ini mungkin membalas dua adegan sebelumnya di mana Reilly berjanji akan berdansa dengan Blithe. Nah, yang disayangkan adalah, adegan ini menghapus memori kita tentang makna di balik film ini sendiri, terutama akhir filmnya yang suram.

Memang gak semua film berjalan mulus dari segi ceritanya. Pasti ada, sih, beberapa adegan yang gak sesuai atau bahkan gak masuk akal. Meskipun begitu, film dibuat memang untuk hiburan, kan. Yap, itu tergantung selera masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team