5 Alasan Kenapa Fujitora Lebih Baik dari Laksamana Lainnya

Pemilik nama asli Issho, Fujitora pertama kali diperkenalkan pada Dressrosa Arc. Fujitora menjadi Laksamana untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Sakazuki dan Kuzan. Meski dirinya baru di Angkatan Laut, tetapi Fujitora berhasil menarik perhatian penggemar berkat tindakannya yang tidak biasa.
Dapat dipastikan bahwa Fujitora berbeda dengan Laksamana lainnya. Fujitora tidak hanya merupakan Laksamana paling manusiawi, tetapi dirinya juga bisa dibilang lebih baik dari Laksamana lainnya. Kenapa begitu? Yuk, simak pembahasannya!
1. Fujitora tidak tunduk pada Keadilan Mutlak

Dalam Angkatan Laut, Keadilan Mutlak adalah prinsip dasar yang dipegang kukuh oleh setiap Marinir, terutama Laksamana. Keadilan Mutlak bisa dibilang sebagai ideologi yang kaku dan radikal, karena prinsip ini menempatkan keadilan di atas segalanya. Dengan begitu, membunuh orang tidak bersalah bisa dibenarkan jika dilakukan dengan atas nama keadilan.
Meski setiap Laksamana diwajibkan untuk memegang prinsip ini, tetapi Fujitora tidak tunduk pada Keadilan Mutlak. Fujitora tetap menempatkan kemanusiaan di atas segalanya. Fujitora menegakkan keadilan bukan dengan melihat siapa yang jadi musuh Pemerintah Dunia, melainkan siapa yang jadi korban.
2. Kebutaan membuktikan bahwa Fujitora sudah muak dengan ketidakadilan

Seperti yang kita ketahui, Fujitora adalah satu-satunya Laksamana yang tidak bisa melihat. Fujitora tidak buta dari lahir, tetapi dirinya sendiri yang membuat Fujitora tidak bisa melihat. Fujitora sengaja membuat dirinya sendiri buta karena Fujitora sudah menyaksikan banyak kejahatan yang terlalu mengerikan untuk disaksikan.
Hal ini menjadi bukti bahwa Fujitora sudah muak dengan ketidakadilan. Fujitora tidak hanya melakukan hal tersebut sebagai protes moral atas hukum yang runcing ke bawah. Namun, kebutaan juga menjadi simbol bahwa keadilan tidak bisa ditegakkan hanya dengan apa yang terlihat di lapangan.
3. Fujitora tidak keberatan jika harus berpihak pada bajak laut

Sebagai salah satu tokoh yang terlibat pada kejadian di Dressrosa, Fujitora sebenarnya berada di pihak yang berlawanan dengan Luffy. Bagaimanapun, bajak laut tetaplah musuh Angkatan Laut. Meski begitu, Fujitora tidak menentukan siapa musuhnya hanya berdasarkan status mereka.
Selama pertarungan antara Luffy dan aliansinya melawan Bajak Laut Donquixote, Fujitora justru berada di pihak Luffy. Fujitora bahkan membantu Luffy mengalahkan Donquixote Doflamingo karena dirinya tahu kejahatan apa saja yang sudah dilakukan sang Shichibukai. Tak hanya itu, Fujitora bahkan membiarkan Luffy pergi dan berterima kasih karena sudah menyelamatkan Dressrosa.
Tindakan ini tentunya tidak akan dilakukan oleh Laksamana lain. Tak peduli meskipun seorang bajak laut sudah menyelamatkan suatu negara, bajak laut tetaplah bajak laut. Namun, Fujitora bisa melupakan status sosial jika orang tersebut memang melakukan hal yang benar.
4. Dalang dari pembubaran Shichibukai

Pembubaran Shichibukai sebenarnya hanyalah salah satu tujuan Fujitora bergabung dengan Angkatan Laut. Sejak awal, Fujitora menyadari bahwa keputusan Pemerintah Dunia dalam membentuk Shichibukai adalah hal yang salah. Dengan pembentukan Shichibukai, Pemerintah Dunia sama saja dengan memberikan legalitas pada para bajak laut untuk melakukan kejahatannya.
Hal ini sudah dibuktikan oleh Crocodile yang menjajah Alabasta dan Doflamingo yang menjajah Dressrosa. Dengan kekalahan Doflamingo, Fujitora akhirnya mengajukan pembubaran Shichibukai pada Reverie kemarin. Untungnya, permintaan Fujitora diterima, karena Pemerintah Dunia juga sadar bahwa banyak Shichibukai yang menyalahgunakan jabatan mereka.
5. Membebaskan para budak selama kekacauan di Mary Geoise

Selain melawan bajak laut, melayani Bangsawan Dunia juga merupakan salah satu tugas seorang Laksamana. Hal ini yang membuat Monkey D Garp selalu menolak promosi, karena dirinya tidak mau melayani Bangsawan Dunia. Meski begitu, bukan Fujitora namanya jika tidak berpihak pada kemanusiaan.
Seperti yang terlihat dalam seri, Pasukan Revolusioner menyerang Mary Geoise pada Reverie kemarin. Alih-alih melindungi kaum Bangsawan Dunia, Fujitora justru sibuk membantu Pasukan Revolusioner dalam membebaskan para budak. Tentunya, itu merupakan tindakan yang sangat berani untuk dilakukan oleh seorang Laksamana.
Fujitora sama sekali tidak takut kehilangan jabatannya. Meskipun dirinya adalah seorang Laksamana yang seharusnya patuh pada Bangsawan Dunia, Fujitora tetap akan melakukan apa yang menurutnya benar. Tak peduli jika dirinya berada di pihak yang berlawanan dengan Pasukan Revolusioner, Fujitora tidak bisa membenarkan perbudakan yang dilakukan Bangsawan Dunia.
Saat semua Laksamana sepenuhnya dikendalikan oleh Pemerintah Dunia, Fujitora hadir sebagai cahaya bagi masyarakat. Fujitora tidak menggunakan jabatannya hanya untuk patuh pada perintah Pemerintah Dunia, tetapi Fujitora menggunakan jabatannya untuk berdiri di sisi kemanusiaan. Hal ini yang menurut penulis membuat Fujitora layak disebut lebih baik dari Laksamana lainnya. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang Laksamana yang satu ini?