Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cover album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band
cover album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (instagram.com/thebeatles)

Intinya sih...

  • The Beatles – Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band - Mengubah konsep album dengan dunia imajiner dan eksperimental yang inovatif.

  • Joni Mitchell – Blue - Album paling jujur dan emosional dalam sejarah musik, mencerminkan masa patah hati Mitchell.

  • Patti Smith – Horses - Menggabungkan puisi, punk, dan spiritualitas dalam ekspresi murni dari jiwa seniman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada beberapa album yang begitu ikonik hingga rasanya mustahil menemukan orang yang benar-benar membencinya. Album-album ini melampaui batas genre, waktu, dan selera pribadi, karena menghadirkan sesuatu yang jujur dan penuh emosi. Setiap karya tersebut menjadi bukti bahwa musik bisa menyentuh siapa pun tanpa pandang latar belakang.

Album-album ini bukan hanya sekadar koleksi lagu, tetapi pernyataan artistik yang mengguncang cara orang mendengarkan dan memahami musik. Setiap album ini punya kisahnya sendiri, baik tentang kehilangan, harapan, perlawanan, dan kebangkitan. Mari kita lihat lima album legendaris yang terlalu mustahil untuk dibenci berikut ini. Siapa tahu salah satunya adalah favoritmu!

1. The Beatles – Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band

Sebelum album ini dirilis pada 1967, istilah concept album belum memiliki arti yang jelas. Namun, Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band mengubah segalanya. The Beatles menciptakan dunia imajiner dengan membentuk band fiksi dan menulis lagu dari sudut pandang karakter-karakter di dalamnya. Hasilnya adalah album yang tidak hanya inovatif, tetapi juga menyenangkan dan penuh warna.

Dengan sentuhan eksperimental dan permainan aransemen yang belum pernah ada sebelumnya, The Beatles menunjukkan bahwa album bisa menjadi karya seni utuh, bukan hanya kumpulan lagu. Sgt. Pepper’s mengundang pendengarnya masuk ke dunia fantasi musikal yang ceria dan menyentuh saat mendengarnya.

2. Joni Mitchell – Blue

Sulit menjelaskan keajaiban seorang Joni Mitchell. Ia adalah penulis lagu, penyanyi, sekaligus gitaris dengan kemampuan luar biasa yang berpadu dalam satu sosok. Semua keindahan itu mencapai puncaknya dalam album Blue yang dianggap sebagai salah satu karya paling jujur dan emosional dalam sejarah musik.

Ditulis di tengah masa patah hati, Blue berisi lagu-lagu yang terasa seperti membuka seluruh isi hati seseorang tanpa filter. Mitchell pernah berkata, “Aku merasa seperti bungkus plastik transparan di bungkus rokok,” menggambarkan perasaannya saat itu. Blue menjadi pengalaman mendengarkan yang begitu personal dan mustahil untuk tidak tersentuh olehnya.

3. Patti Smith – Horses

Ketika Horses dirilis pada 1975, dunia musik belum siap untuk sesuatu yang seberani ini. Patti Smith memadukan puisi, punk, dan spiritualitas dalam satu paket yang mengguncang batasan musik rock. Setiap kata yang ia nyanyikan terasa penuh makna, seolah bisa dibaca seperti puisi yang hidup.

Album ini adalah bentuk ekspresi paling murni dari jiwa seorang seniman. Setengah abad kemudian, Horses masih terdengar segar dan relevan, membuktikan bahwa kekuatan sejati musik terletak pada kejujuran dan keberanian untuk berbeda. Mendengarkannya seperti membaca novel puitis yang membakar semangat dan sulit untuk tidak dikagumi.

4. Marvin Gaye – What’s Going On

Sulit dipercaya bahwa album ini hampir tidak dirilis karena dianggap terlalu politis oleh Motown. Namun, Marvin Gaye membuktikan bahwa musik dan pesan sosial bisa berjalan beriringan. What’s Going On menyoroti isu perang, ketidakadilan, dan keresahan sosial dengan cara yang lembut namun mengena.

Dibalut suara hangat dan aransemen soul yang indah, album ini menyentuh hati tanpa harus berteriak. Gaye berhasil mengubah rasa sedih dan putus asa menjadi karya yang penuh empati dan kemanusiaan. Hingga kini, What’s Going On tetap menjadi pengingat bahwa musik bisa menjadi kekuatan penyembuh sekaligus alat perubahan sosial.

5. AC/DC – Back In Black

Ketika vokalis Bon Scott meninggal dunia pada 1980, banyak yang mengira itu adalah akhir bagi AC/DC. Namun, dengan bergabungnya Brian Johnson, band ini bangkit dengan album Back In Black, yakni sebuah penghormatan kepada Scott sekaligus pernyataan bahwa mereka belum selesai.

Album ini penuh dengan riff gitar yang bertenaga dan semangat hidup yang menular. Back In Black bukan hanya karya duka, tetapi juga perayaan akan keberanian dan loyalitas dalam musik rock. Lagu-lagu seperti “You Shook Me All Night Long” dan “Hells Bells” menjadi simbol kebangkitan yang membuat siapa pun sulit untuk tidak ikut mengangguk mengikuti iramanya.

Dari Sgt. Pepper’s hingga Back In Black, kelima karya ini menunjukkan bahwa musik yang dibuat dengan hati tidak pernah benar-benar ketinggalan zaman. Dari semua album legendaris ini, mana yang menurutmu paling mustahil untuk dibenci? Coba utarakan pendapatmu, yuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team