8 Film yang Mengangkat Isu Hak Asasi Manusia, Yuk Lebih Empati!

Dari pengantin anak, perbudakan hingga perdagangan manusia

Selain untuk hiburan, film juga memiliki kekuatan untuk menginspirasi banyak orang untuk mulai beraksi terhadap isu-isu khusus. Film juga bisa digunakan sebagai sarana untuk menyisipkan pesan-pesan tersembunyi, yang bisa diterima oleh masyarakat luas.

Hal yang sama juga bisa dilakukan bagi para sineas sekaligus aktivis yang ingin menyebarkan pesan-pesan tentang perjuangan hak asasi manusia. Seperti kita tahu, masih ada banyak pihak yang melakukan perjuangan untuk mendapatkan apa yang seharusnya dimiliki, perjuangan yang mungkin tenggelam di antara hangatnya isu-isu dunia yang lain.

Untuk tontonan akhir pekan, catat 8 film yang berusaha menyampaikan isu-isu tentang hak asasi yang mungkin terlewatkan oleh dunia.

1. Mustang (2015)

https://www.youtube.com/embed/rU9JAN8LtIk

Jika berbicara tentang hak asasi manusia, tentu film Mustang patut untuk diperhitungkan. Bercerita tentang kehidupan lima saudara perempuan yang tumbuh di sebuah desa Turki yang terpencil.

Setelah dituduh melakukan perilaku cabul karena berenang di laut dengan teman-teman pria, kehidupan mereka pun  berubah secara radikal, terutama ketika keluarga mengubah rumah mereka menjadi seperti penjara, melarang mereka bersekolah dan mengatur pernikahan mereka.

Mustang merupakan salah satu film jenius yang memenangkan banyak penghargaan termasuk di AFI Fest 2015, Annapolis Film Festival 2016, Australian Film Critics Association Awards 2017, Cannes Film Festival 2015  serta Chicago International Film Festival 2015.

Mustang juga dinominasikan sebagai Best Foreign Language Film of the Year dalam ajang Oscar 2016.

2. The Trials of Spring (2015)

https://www.youtube.com/embed/RUobTuNifq8

The Trials of Spring menceritakan tentang kisah-kisah yang kadang tidak diceritakan, tentang para wanita yang ada di balik pemberontakan musim semi Arab pada tahun 2011. Setelah revolusi, perempuan-perempuan yang bergabung dengan laki-laki di jalan-jalan untuk melakukan protes menjadi sasaran serangan dan penangkapan yang kejam.

Film dimulai dengan kisah  seorang wanita Mesir, Hend Nafea, dan advokat lain yang melanjutkan perjuangan untuk reformasi sosial.

Baca Juga: 5 Perempuan Aktivis HAM Paling Berpengaruh di Indonesia

3. Beast of No Nation (2015)

https://www.youtube.com/embed/2xb9Ty-1frw

Ratusan ribu anak-anak di seluruh dunia, yang kebanyakan berumur delapan tahun, dijadikan tentara dalam konflik bersenjata. Berdasarkan novel tahun 2005 dengan nama yang sama, Beasts of No Nation adalah pandangan tanpa kompromi ke dunia brutal konflik sipil, kekerasan, dehumanisasi dan pelecehan anak-anak.

Beberapa adegan sangat berkonfrontasi, tetapi film tentang HAM produksi Netflix ini benar-benar direkomendasikan untuk ditonton.

4. Biutiful, SBS on Demand (2010)

https://www.youtube.com/embed/3WzJcwGA6YM

Disutradarai oleh pemenang Oscar Alejandro González Iñárritu dan dibintangi Javier Bardem (yang juga penjadi pemenang Oscar), film Biutiful hadir dengan pesna-pesan dalam tentang HAM.

Film ini mengikuti perjalanan Uxbal (Javier Bardem), seorang pria penuh konflik yang berjuang untuk mendamaikan beberapa fungsi dalam kehidupannya, seperti peran menjadi ayah, cinta, spiritualitas, kejahatan, rasa bersalah, serta kematian di tengah-tengah kehidupan modern Barcelona.

Meskipun bukan film yang sempurna, akting Bardem membuat film ini tampil mengesankan, terutama ketika penonton dibawa ke dunia dunia perdagangan manusia, kemiskinan, dan sisi tergelap Barcelona.

5. Dukhtar (2014)

https://www.youtube.com/embed/KsH8SHSurT4

Dukhtar (Daughter) adalah drama/film thriller yang mengambil latar di Pakistan. Film ini menceritakan seorang ibu yang menculik putrinya yang berusia sepuluh tahun, demi menyelamatkan sang anak dari nasibnya menjadi seorang pengantin anak.

Dukhtar menyoroti dunia pengantin anak-anak dan pembunuhan terhadap wanita serta anak-anak demi kehormatan yang masih banyak dilakukan di Pakistan. Film yang disutradarai oleh Afia Nathaniel ini sempat diseleksi sebagai Best Foreign Language Film di Oscar 2014 meski tidak masuk nominasi.

6. Pride, Dendy Direct (2014)

https://www.youtube.com/embed/vsFY0wHpR5o

Pride menceritakan kisah nyata tentang sebuah komunitas pertambangan Welsh selama konflik pemogokan para penambang yang terjadi pada tahun 1984 di Inggris. Sekelompok aktivis gay lalu memutuskan mengumpulkan uang untuk para keluarga penambang yang berjuang dalam aksi ini.

Film menggambarkan perjuangan yang pada akhirnya, menunjukkan bagaimana sebuah kekuatan bisa dicapai jika semua komunitas bisa disatukan.

7. Siddharth (2013)

https://www.youtube.com/embed/1RLbI7afzn0

Siddharth merupakan film yang menceritakan perjalanan sorang ayah yang putus asa bernama Mahendra, dalam  menemukan putranya yang berusia 12 tahun. Sang putra, Siddharth, dikirim untuk bekerja di provinsi lain demi mendukung perekonomian keluarganya. Sang anak tidak kembali dan dikhawatirkan telah diculik atau dijual.

Disutradarai oleh Richie Mehta, film ini begitu mengguncang emosi dan juga menunjukkan sisi berbeda dari India.

8. I am Slave, SBS on Demand (2016)

https://www.youtube.com/embed/_fNFDVZ6O78

Terinspirasi oleh kisah nyata, film I am Slave  memaparkan realitas perbudakan di dunia modern. Malia diculik pada usia 12 dari rumahnya di Sudan dan dijual sebagai budak. Pertama, ia dijual di negaranya sendiri dan enam tahun kemudian di London.

Film ini mengangkat tentang kemenangan HAM, yang mengeksplorasi perjalanan luar biasa Mende saat menghadapi perbudakan hingga menuju kebebasan.

Demikianlah 8 film yang bercerita tentang HAM dan segala perjuangannya dari beberapa belahan dunia. Apa kamu punya rekomendasi lain? Silakan bagikan di kotak komentar ya.

Baca Juga: 7 Hak Pekerja Perempuan dalam Dunia Kerja, Kenali Semuanya

Suarcani Photo Verified Writer Suarcani

Penulis yang seringkali baper dengan kisah karangannya sendiri.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya