6 Alasan Harus Banget Nonton Oppenheimer, Masterpiece Nolan!
Sinematografi film Oppenheimer spektakuler, deh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Oppenheimer, film garapan Christopher Nolan yang paling diantisipasi, akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu (19/7/2023). Film yang menceritakan J. Robert Oppenheimer sebagai Bapak Bom Atom ini hadir dengan durasi waktu selama 3 jam.
Tapi jangan salah! Meski durasi waktunya terbilang cukup panjang, film yang menggandeng Cillian Murphy sebagai bintang utamanya ini tak terasa membosankan, karena menghadirkan plot dan visual yang luar biasa. Berikut adalah 6 alasan kenapa film Oppenheimer wajib masuk watch list.
Baca Juga: Apakah Film Oppenheimer Punya Post-Credit Scene?
1. Film biopik tentang J. Robert Oppenheimer yang dijuluki Bapak Bom Atom
Oppenheimer diadaptasi dari buku karya Marthin Sherwin dan Kai Bird berjudul American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer. Buku yang pernah meraih penghargaan Pulitzer 2006 itu mengangkat biografi tentang sosok fisikawan J. Robert Oppenheimer yang dijuluki Bapak Bom Atom.
Oleh karenanya, gak heran kalau banyak yang menaruh eskpektasi sangat tinggi. Terlebih lagi Oppenheimer juga digarap oleh sutradara beken Christopher Nolan.
Film ini mengambil latar waktu saat Perang Dunia II, di mana J. Robert Oppenheimer berperan penting dalam penelitian dan pengembangan produksi senjata nuklir bernama The Manhattan Project. Proyek tersebut dipicu atas kekhawatiran terhadap Adolf Hitler yang sedang mempersiapkan penggunaan teknologi nuklir yang kala itu dikembangkan oleh ilmuwan Jerman.
Berkat kerja sama J. Robert Oppenheimer dengan para ilmuwan dan berbagai pihak di Los Alamos Labroratory, The Manhattan Project sukses menciptakan bom atom. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana dahsyatnya ledakan bom atom pertama di pasir Amerika Serikat.
Tak lama setelahnya, dua bom atom dijatuhkan di Jepang dan membunuh lebih dari 130.000 orang di Hiroshima dan Nagasaki. Namun hal ini justru memunculkan rasa bersalah yang teramat besar dari J. Robert hingga memutuskan untuk menentang upaya pemerintah Amerika Serikat dalam mengembangkan bom nuklir yang lebih mematikan, yaitu bom hidrogen.
Baca Juga: 8 Meme Mau Nonton Barbie Vs Oppenheimer, Kocaknya Kontras