TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makin Menarik, Ini 6 Isu Sosial yang Diangkat KDrama 'Record of Youth'

Sarat dengan pesan kehidupan #WaktunyaKorea #HypeIDN

Iinstagram.com/tvndrama.official

KDrama Record of Youth baru memasuki dua episode awal. Meski begitu, serial yang satu ini sudah berhasil menarik minat penonton. Tidak hanya untuk melihat penampilan dua bintang utamanya, Park Bo Gum dan Park So Dam, kisah yang diangkat juga menyita perhatian. Penonton dibuat gemas dengan sulitnya perjuangan Sa Hye Jun dalam meraih mimpi.

Selain itu, dua episode awal ini juga memuat pesan penting. Jika kamu mencermatinya, setidaknya ada enam isu sosial yang coba diangkat oleh drama yang satu ini. Kira-kira, isu apa saja sih? Yuk, simak ulasan berikut ini.

1. Perbedaan kelas sosial yang begitu kentara dalam masyarakat

Iinstagram.com/tvndrama.official

Tidak hanya dalam KDrama, cerita tentang si kaya dan si miskin memang sudah umum dalam dunia hiburan. Banyak judul yang mengeksploitasi ranah ini dan menyajikan dalam cerita yang menyentuh. Record of Youth juga tidak ketinggalan.

Sedari episode awal kita sudah disodori bagaimana mencoloknya kehidupan Sa Hye Jun dan Won Hae Hyo. Keduanya tinggal dalam lingkungan yang berdekatan tetapi memiliki strata sosial berbeda. Meski kedua sosok itu tidak mempermasalahkan, tetapi di salah satu adegan, tampak jelas jika ibu Hae Hyo menegaskan bahwa ia menginginkan Hae Hyo masuk sekolah swasta. Bersekolah negeri membuat sang anak bergaul dengan anak dari kelas lain termasuk ART.

Strata sosial juga ternyata berpengaruh pada karier. Kita bisa melihat bagaimana agensi memperlakukan Hye Jun dan Hae Hyo dengan cara berbeda. Tidak hanya itu, sutradara memperlihatnya dengan eksplisit tentang ketidakadilan yang terjadi terhadap perbedaan kelas sosial ini.

Baca Juga: Tak Ada Habisnya, 9 Masalah Hidup Park Bo Gum di 'Record of Youth'

2. Privilege

Iinstagram.com/tvndrama.official

Waduh, bahasan tentang privilege memang tidak akan ada habisnya. Bahkan, isu ini juga diperlihatkan dengan amat jelas di drama ini. Bagaimana Hye Jun gagal audisi karena Hae Hyo memiliki popularitas lebih tinggi dan juga gratifikasi yang dilakukan sang ibu. Dari mana Hae Hyo mendapat semua kemudahan itu? Tentu saja karena hak istimewanya sebagai orang dari kelas sosial atas.

Yah, seperti kata Hye Jun, semua itu memang kadang tidak adil.

3. Senioritas dalam pekerjaan

Iinstagram.com/tvndrama.official

Isu yang satu ini ditampilkan dalam konflik pekerjaan An Jeong Ha yang diperankan oleh Park So Dam. Penulis skenario menyampaikan dengan baik sekali pesan sosial tentang bagaimana senioritas yang begitu kuat dalam struktur profesi di Korsel. Bagaimana Jeong Ha harus mengalah dan menahan diri meski dirinya diperlakukan tidak adil oleh seniornya.

Hal ini tidak hanya terjadi di Korsel, ya. Di Indonesia, bahkan mungkin di seluruh dunia, senioritas ini membuat tatanan profesional terkadang menjadi kurang seimbang dan tidak adil. Padahal ya, seorang junior belum tentu kalah dalam hal kemampuan ketimbang seniornya.

4. Kesalahan dalam pola asuh anak

Iinstagram.com/tvndrama.official

Malang benar nasib Hye Jun, selain kalah privilege dari Hae Hyo, ia juga mengalami ketidakadilan dalam keluarganya. Meski penyebab utamanya belum diceritakan, jelas sekali Hae Hyo diperlakukan berbeda dengan sang kakak.

Tidak hanya harus berbagi kamar dengan sang kakek, Hae Hyo bahkan selalu dibanding-bandingkan. Hal ini membuatnya mendapat tekanan lebih berat, sehingga berpengaruh pada kondisi psikisnya.

Hal-hal seperti ini seringkali kita temukan dalam keluarga. Kesalahan pola asuh ataupun kecenderungan untuk menganakemaskan salah satu anggota keluarga dibandingkan yang lain merupakan hal-hal yang kadang tidak disadari oleh orangtua. Akan tetapi, anak yang bersangkutan dan bahkan pihak lain akan bisa melihat dan merasakannya dengan jelas.

So, jika kamu adalah orangtua atau hendak menjadi orangtua, tetap berhati-hati ya!

5. Pengaruh wajib militer pada kehidupan pria di Korsel

Iinstagram.com/tvndrama.official

Jika empat isu lain begitu dekat dengan kehidupan kita, yang satu ini amat berbeda. Sebagai salah satu negara yang mewajibkan militer bagi warga pria, Korsel mulai memberlakukan peraturan ini dari tahun 1957.

Pada salah satu adegan, kakak Hye Jun berpendapat bahwa orang miskin sebabaiknya menyelesaikan kewajiban lebih cepat. Barangkali, hal ini berkaitan dengan usia seseorang setelah menyelesaikan wamil. Semakin muda ia selesai wamil, maka potensi kariernya masih lebih bagus ketimbang di usia 30. Selain itu, disebutkan pula bagaimana karier Hye Jun bakal tamat jika ia berangkat wamil saat itu.

Meski wamil itu wajib hukumnya bagi seorang pria di Korsel, KDrama Record of Youth memperlihatkan dengan jelas bagaimana kegelisahan keluarga Hye Jun dengan datangnya surat panggilan itu.

Wah, bersyukur juga di Indonesia tidak ada kewajiban ini, ya.

Baca Juga: Ada 'Record of Youth', Ini 7 Rekomendasi KDrama untuk Pejuang Mimpi

Verified Writer

Suarcani

Penulis yang seringkali baper dengan kisah karangannya sendiri.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya