TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mencintai dan Mengikhlaskan, 5 Pelajaran dari Film HER

#ANGPOIN Bisa bantu kamu belajar cinta dan merelakan

cuplikan film HER (dok. Warner Bros/HER)

Dibintangi oleh dua pemain film ternama yaitu Joaquin Phoenix dan Scarlett Johansson, film yang diproduksi Warner Bros berjudul HER (2013) termasuk salah satu film yang populer dan gak pernah ada basinya untuk diperbincangkan. Membahas tentang cinta yang modern, film ini punya jalan cerita yang unik karena menceritakan tentang seorang pria yang menjalin hubungan dengan operating system miliknya.

Dan jika diperhatikan lebih jelas, film bergenre sci-fi romance ini ternyata punya banyak pelajaran tentang cinta yang bisa kamu petik, lho! Buat kamu yang penasaran, yuk simak 5 pelajaran tentang cinta dari film HER di bawah ini!

Buat yang belum menonton filmnya, bisa tonton terlebih dulu karena artikel ini mengandung banyak spoiler.

1. Selalu ada perubahan di dalam sebuah hubungan dan karenanya kamu harus siap beradaptasi dengan hal tersebut

Theodore pertama kali bertemu dengan Samantha. (dok. Warner Bros/HER)

Salah satu sifat buruk yang Theodore miliki adalah selalu mengharapkan pasangannya untuk tetap sama seperti pertama kali mereka bertemu. Dan karenanya Theodore pun merasa terganggu saat menyadari kalau semakin lama Samantha semakin berbeda dari Samantha yang pertama kali ia kenal.

Samantha yang merupakan sebuah operating system memang didesain untuk selalu berkembang dan berevolusi dengan cepat. Karenanya secara tidak langsung hal ini menimbulkan masalah di hubungan Theodore dan Samantha sebab keduanya punya sifat yang berkebalikan—Samantha selalu ingin berkembang sementara Theodore tidak.

Dari bagian ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa dalam setiap hubungan tentunya akan selalu ada perubahan yang terjadi. Karenanya agar hal tersebut tidak menimbulkan konflik di dalam hubungan dibutuhkan pengertian dan penerimaan antara satu sama lain.

Kalau tidak, tentunya nasib hubungan kita kurang lebih akan berakhir seperti Theodore dan Samantha dimana mereka harus berpisah karena keduanya gak bisa berkembang bersama-sama.

2. Suatu hubungan gak bakal bisa berjalan baik kalau hanya satu pihak aja yang berusaha

cuplikan film HER (dok. Warner Bros/HER)

Diprogram untuk bisa selalu memenuhi kebutuhan pemiliknya, Samantha melakukan banyak sekali hal agar dirinya bisa jadi teman yang baik untuk Theodore. Hal-hal tersebut di antaranya adalah mempelajari tingkah laku manusia dan psikologi manusia. Gak cuma itu aja, Samantha bahkan mengatasi ketidakbisaannya dalam melengkapi kebutuhan seksual Theodore secara fisik lewat jasa sexual surrogate.

Meski begitu, hubungan antara Theodore dan Samantha terlihat seperti tidak pergi kemana-mana karena pada faktanya hanya Samantha yang selalu berusaha membuat hubungan mereka berjalan dengan baik. Hubungan mereka yang gak imbang ini lantas menjadi salah satu alasan kenapa hubungan Theodore dan Samantha gak bisa berjalan dengan baik.

Seperti yang kita pahami, akan terlalu timpang dan gak adil kalau cuma ada satu orang aja yang selalu berkorban di dalam suatu hubungan. Karenanya, kita gak boleh terus-terusan berpikir kalau dunia akan selalu berputar di sekitar kita dan harus mau aktif bekerja sama dengan pasangan untuk bisa menjaga keseimbangan hubungan kita. Setuju gak, nih?

Baca Juga: 7 Kisah Persahabatan Terbaik di Film-Film Ghibli, Penuh Keajaiban!

Merupakan seseorang yang emosional dan sensitif, tokoh Theodore dalam film HER ini jika diperhatikan juga memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi tentang hubungan yang ia jalin bersama operating system miliknya. Masalah mereka semakin pelik ketika suatu hari Theodore akhirnya mengetahui fakta kalau Samantha juga bisa berkomunikasi dengan ribuan orang dan operating system lain secara bersamaan saat ia sedang berbicara dengan Theodore.

Gak cuma itu aja, yang lebih membuat Theodore terpukul adalah fakta kalau Samantha juga mencintai 641 orang selain dirinya. Fakta tersebut sangat menyentil ego Theodore dan membuatnya kecewa karena berekspektasi bahwa ia adalah satu-satunya orang yang bisa memiliki Samantha seutuhnya.

Jika diibaratkan, ribuan orang yang Samantha temui bisa dianggap sebagai orang-orang yang pasangan kita temui setiap hari. Dan 641 orang yang Samantha cintai adalah orang-orang yang pasangan kita cintai, bisa saja keluarga, kerabat maupun sahabat.

Dan dari sini tentunya kita bisa belajar untuk gak bersikap terlalu posesif dan mengekang pasangan kita. Bagaimanapun mereka gak bisa 100% hanya mengabdikan hidupnya kepada kita dan dengan membagikan rasa cinta mereka kepada orang lain, hal tersebut bukan berarti mereka memberikan cinta yang kurang terhadap kita.

3. Jangan bersikap posesif dan terlalu mengekang pasanganmu

cuplikan film HER (dok. Warner Bros/HER)

4. Jangan biarkan dirimu terus terkekang oleh hubungan yang sudah berakhir

cuplikan film HER (dok. Warner Bros/HER)

Next, sedari awal film dimulai, kita sudah ditunjukkan bagaimana sosok Theodore mengalami kesulitan untuk bisa berpisah dengan mantan istrinya. Ia selalu merasa kesepian dan susah move on, sebelum akhirnya ia bertemu dengan Samantha dan menjalin hubungan dengan operating system tersebut.

Bersama Samantha, Theodore pun berhasil keluar dari keterpurukannya dan menjalani hari-hari yang jauh lebih berwarna. Ia bahkan akhirnya berani untuk bertemu dengan mantan istrinya dan menandatangani surat cerai mereka.

Dari kejadian ini kita bisa ambil pelajaran kalau kita gak boleh terus-terusan terkekang oleh masa lalu. Kita boleh merasa sedih tapi hidup akan terus berjalan dan ada baiknya untuk kita membuka diri kepada orang lain.

Karena seperti tokoh Theodore, jika kita gak mau membuka diri dan terus-terusan membiarkan diri kita terkekang oleh masa lalu, maka kita gak bakalan bisa bertemu seseorang yang lebih baik seperti tokoh Samantha dan akan terus-menerus terjebak dalam kesendirian.

Baca Juga: 8 Pemain Film Pemenang Oscar yang Bintangi Film Marvel, Siapa Saja?

Verified Writer

Amira Kartika

I found writing as one of the best method to help me calming the chaos in my mind.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya