TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masih Jadi Misteri, Mengapa Film Superhero Jarang Sekali Menang Oscar?

#Oscars Fakta Avengers: End Game cuma raih satu nominasi lho

Berbagai sumber

Perhelatan Oscar atau Academy Awards berlangsung meriah di di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu(9/2), waktu setempat. Ajang penghargaan tahunan untuk insan perfilman dunia ini selalu mendapatkan perhatian khusus dari seluruh kalangan. Oscar menjadi apresiasi tertinggi bagi pekerja film. 

Puluhan film terbaik bersaing setiap tahunnya untuk membawa pulang piala bergengsi itu. Berbeda dengan tahun lalu yang memunculkan Black Panther sebagai film superhero pertama yang mendapatkan nominasi tertinggi itu setelah 90 tahun pagelaran Oscar, maka The Avengers: End Game serta Star Wars: The Rise of Skywalker nampaknya tak mampu bersaing di kategori Best Picutre.

Menelisik ke belakang, film-film pahlawan super tak memiliki 'hubungan baik' dengan Academic of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) yang menjadi penyelenggara Oscar. Lalu, apa yang menjadi alasan mendasar para idola dari komik dan game ini sangat sulit untuk menyampaikan pidato kemenangan?

1. Kisah dramatis dinilai jadi daya pikat untuk Oscar

instagram.com/blackpanther

Ada tiga kategori yang dianggap paling istimewa dalam setiap pelaksanaan Oscar, yakni Best Picture, Best Director dan Best Original Screenplay. Ketiga nominasi ini biasanya saling terhubung, apabila film masuk nominasi film terbaik maka untuk kategori produser dan naskah akan mengikuti. Hal yang cukup jarang diperoleh oleh film-film superhero. 

Walau tak selalu demikian, namun seperti yang sering terjadi, AMPAS nampaknya lebih 'menyukai' film dengan fiksi sejarah dan realisme kontemporer. Misalnya, The Shape of Water yang menjadi pemenang di 2018.

Walau berupa cerita fiksi, namun penggambaran historis di 50-an masih menampilkan isu-isu di era itu, seperti prasangka dan perang dingin. Hal yang sama juga hampir tergambar dalam cerita Moonlight yang memenangkan Best Picture 2016. Serta identitas serupa pun ditemukan di Green Book yang memboyong Best Picture 2019 lalu. 

Baca Juga: Ukir Sejarah di Oscar, 10 Potret Cetar Artis Parasite di Red Carpet

2. Box office tak pernah jadi jaminan

instagram.com/avengers

Industri perfilman harus mengakui sukses besar yang diraih Wonder Woman pada 2017 sebagai film dengan penghasilan terbesar. Namun, hal itu tak cukup membuat putri Amazon yang meninggalkan pulau asalnya yang aman untuk mencoba menyelamatkan dunia ini meraih nominasi. 

Gal Gadot dan tim tak sendiri, Deadpool pun bernasib sama. Ada pula Star Wars: The Last Jedi, Beauty and the Beast Jumanji, dan yang terakhir yang masih segar di ingatan adalah euforia kesuksesan The Avengers: End Game serta Star Wars: Star Wars: The Rise of Skywalker yang lagi-lagi tidak beruntung memperoleh nominasi di bidang peran, penyutradaraan atau penulisan.

3. Isu sosial dan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat

instagram.com/avengers

Berkaca dari kemenangan The Shape of Water dan Green Book, menurut profesor dari Syracuse University sekaligus penulis buku A Place of Darkness: The Rhetoric of Horror in Early American Cinema, Kendall Philips, walau penampilan sosok monster (pada film The Shape of Water). Namun, kesan humanis yang kuat mampu membuat film ini sejajar dengan genre drama yang biasanya langganan menang Oscar.

Sama halnya dengan Green Book. Pesan mendalam tentang moralitas, ketidakberdayaan, perjuangan keadilan dalam masyarakat adalah pesan-pesan penting yang hampir ada di film 'selera' Oscar. Lalu apakah Iron Man dan Captain America yang mencoba menyelamatkan dunia tak memenuhi syarat tersebut?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya