TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duka Dunia Hiburan Indonesia, 5 Fakta Seniman Djaduk Ferianto

Personel Kua Etnika ini meninggal dunia, rest in love!

Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11). Instagram/djaduk

Kabar duka baru saja hadir dari industri hiburan Tanah Air. Seniman multitalenta Djaduk Ferianto baru saja dinyatakan meninggal dunia. Hal ini diketahui dari unggahan Butet Kertaradjasa, melalui akun Instagram @masbutet.

Foto bertuliskan Sumangga Gusti dengan caption "RIP Djaduk Ferianto" itu mengejutkan banyak penggemar. Pasalnya, seniman asal Yogyakarta itu masih aktif membagikan aktivitasnya di media sosial beberapa hari terakhir. Kepergian Djaduk Ferianto tentu menjadi duka terdalam, pendiri Kelompok Musik Kreatif Wathathitha meninggal dunia pada usia 55 tahun. 

Mengenang kepergian almarhum, berikut ini deretan fakta dan perjalanan singkat sang maestro dalam industri kesenian Indonesia.

1. Djaduk Ferianto merupakan putra bungsu

instagram.com/djaduk

Djaduk Ferianto lahir di Yogyakarta 19 juli 1964. Darah seni diwarisi dari sang ayah dan keluarga besar Bagong Kussudiardja. Ia masih aktif menjalani aktivitasnya sebagai seniman baik dari musik hingga dunia pentas tetap ia geluti hingga menjelang akhir hayatnya. Selain berkarya, ia banyak menghabiskan waktu dengan menghadiri diskusi bersama mahasiswa dan mewujudkan beberapa komunitas seni di masyarakat. 

2. Kiprahnya sebagai seorang musisi yang melahirkan kelompok musik ternama 1980-an

instagram.com/djaduk

Hidup dan tumbuh di lingkungan seniman membuat Djaduk Ferianto sangat dekat dengan beberapa aktivitas seni seperti teater, tari dan tentunya musik. Ia merupakan salah satu penggagas lahirnya Kelompok Rheze yang berhasil mengantongi penghargaan Musik Humor tingkat Nasional dari pemerintah. Dari tangan dinginnya juga lahir Kelompok Musik Kreatif Wathathitha. Berbagai genre ia tekuni dari musik klasik, keroncong hingga modern. 

Baca Juga: Seniman Djaduk Ferianto Meninggal Dunia, Butet: Sumangga Gusti

3. Djaduk Ferianto dan industri film

instagram.com/djaduk

Tak berhenti di musik saja, semangat berkarya Djaduk Ferianto memang tak terbendung. Memulai karier dari panggung lokal, ia kemudian berhasil mencuri perhatian nasional. Ia terlibat sebagai pengarah musik anak seperti "Petualangan Sherina" dan "Untuk Rena". Karya populer lainnya seperti film "Drupadi" yang dibintangi Dian Sastrowardoyo, "Jagad X Code", "Khalifah" dan "The Window" yang rilis 2016 lalu. 

4. Dikenal sebagai sosok yang humoris, ramah dan sederhana

instagram.com/djaduk

Menjadi seniman yang dikenal di bidang musik dan film tak membuat Djaduk Ferianto tergiur untuk pindah ke ibu kota. Ia tetap memilih berkesenian di kota kelahirannya, Yogyakarta. Ia aktif berdiskusi dengan masyarakat setempat dan terus mempertahankan gaya humoris dan sederhana dalam berkarya. Tak jarang ia masih sering bernyanyi keliling desa dengan membawa pengeras suara. Sebuah bentuk dedikasi terhadap seni yang akan dirindukan dari sosok mendiang.

Baca Juga: [BREAKING] Seniman Djaduk Ferianto Meninggal Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya