TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahir di Kota Solo, Srimulat Muncul di Layar TV hingga Bioskop 

Nama Srimulat diambil dari nama istri pendirinya

anggota Srimulat (youtube.com/Melintas)

Siapa yang gak kenal Srimulat? Kelompok lawak ini sempat populer dan menghiasi layar televisi pada 1980-an hingga 2020. Walaupun kelompok lawak ini sudah bubar, tapi namanya tetap melekat di hati masyarakat Indonesia.

Berkat kerinduan akan penampilan kelompok lawak ini, IDN Pictures bekerja sama dengan MNC Pictures menghadirkan kembali Srimulat ke layar lebar melalui film Srimulat: Hil yang Mustahal.

Film karya Fajar Nugros itu bisa ditonton di seluruh bioskop di Indonesia mulai Kamis (19/5/2022). Namun sebelum menontonnya, kamu juga harus tahu sejarah mengenai kelompok lawak legendaris ini.

1. Memiliki nama awal Gema Malam Srimulat 

Raden Ayu Srimulat (youtube.com/MNCP Movie)

Pada 1950, seorang seniman bernama Kho Tjien Tion atau Teguh Slamet Rahardjo (Teguh) mendirikan sebuah kelompok seni. Pria kelahiran 8 Agustus 1926 ini mendirikannya bersama sang istri, Raden Ayu Srimulat, kemudian memberikan nama kelompoknya Gema Malam Srimulat, di mana sang istri menjadi bintang panggung.

Saat awal didirikan, kelompok ini adalah grup seni keliling yang pentas dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu kota ke kota lainnya. Kota yang menjadi tujuannya adalah kota-kota di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Pertunjukan lawak pertama pada Agustus 1951

Pertunjukan Srimulat diambil dari trailer film Srimulat : Hil yang Mustahal. (youtube.com/MNCP Movie)

Pada 1951, tepatnya 30 Agustus, kelompok seni keliling ini mulai mempertunjukkan lawakan mereka untuk pertama kalinya. Tokoh-tokoh dagelan Mataram terkenal, seperti Ranudikromo, Djuki, Wadino, Sarpin, dan Suparmi, ditampilkan dalam pentas tersebut.

Dengan kombinasi lawakan, pertunjukan seni musik, dan tari, kelompok ini mampu menarik perhatian penonton. Terlebih lagi, dagelan-dagelan khas Mataram yang digunakan sudah sangat populer di masyarakat saat itu. Perpaduan inilah yang kemudian membuat kelompok ini menjadi populer dan sering manggung.

Baca Juga: 5 Hal yang Belum Terjawab dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal

3. Alami kemerosotan keuangan, Srimulat diganti oleh penyanyi cilik

Anggota Srimulat berfoto bersama Presiden RI pertama, Soeharto dan Ibu Tien Soeharto. (youtube.com/Melintas)

Setelah 5 tahun mencapai kepopulerannya, kelompok ini dilanda masalah keuangan. Mereka mengalami kemerosotan keuangan pada 1960. Karena hal ini, sang pendiri, Teguh, mengganti peran Srimulat di atas panggung dengan penyanyi cilik bernama Yana yang ia temukan.

Teguh kemudian memiliki rencana kelompok seni Gema Malam Srimulat untuk pentas secara menetap di suatu panggung. Pada 19 Mei 1961, Gema Malam Srimulat mulai pentas untuk pertama kalinya di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya. Teguh kemudian mengganti nama kelompoknya menjadi Srimulat agar lebih komersial.

4. Masing-masing pemain memiliki ciri khas

Tarzan (kiri) dan Asmuni (kanan) (youtube.com/Planet Pop!)

Srimulat hadir sebagai kelompok lawak dengan perbedaan dari kelompok-kelompok lawak lain yang sering membawakan materi lawak mengangkat isu sosial maupun politik. Srimulat hadir hanya bertujuan untuk menghibur dengan ciri khas kultur Jawa dan kemudian mampu menjadi sebuah fenomena baru.

Teguh sendiri sengaja membuat masing-masing pemainnya memiliki ciri khas, baik untuk penampilan maupun lawakannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa tokoh-tokoh pemain Srimulat.

  • Asmuni yang tampil dengan kumis berbentuk kotak mirip Hitler dengan ciri khas lawakannya yaitu "Hil yang mustahal." Maksud lawakan ini adalah pelesetan dari kata hal yang mustahil.
  • Mamiek Prakoso tampil dengan rambut berwarna dengan lawakan khasnya "Mak bedunduk" dan "Mak jegagik" di mana memiliki arti sekonyong-konyong dan tiba-tiba.
  • Tessy atau Kabul dengan dandanan ala wanita dan ciri khas cincin batu akik di jari tangannya.
  • Gogon sosok dengan ciri khas rambut jambul dengan gaya khas melipat tangan di depan seperti akan menantang berkelahi. Selain itu, lawakan khasnya adalah saat akan duduk, tiba-tiba terjauh sendiri.
  • Tarzan memiliki penampakan tinggi besar dengan penampilan ala tentara.

Masih ada beberapa pemain lain lagi, seperti Nunung, Basuki, Timbul, Pak Bendot, dan lain-lainnya. Semua mampu membawakan penampilan dan lawakan khasnya sendiri.

Baca Juga: 5 Adegan Terlucu dalam Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya