Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tomura Shigaraki berperan sebagai antagonis utama dalam seri My Hero Academia. Pertama kali diperkenalkan sebagai pemimpin Liga Penjahat, Tomura kini semakin berbahaya setelah dirinya bergabung dengan Meta Liberation Army dan membentuk Paranormal Liberation Front.
Dimulai dari latar belakangnya yang tragis hingga tujuannya untuk menghancurkan dunia, kali ini penulis sudah merangkum lima alasan mengapa Tomura Shigaraki adalah antagonis terbaik. Simak ulasan berikut.
1. Memiliki latar berlakang yang tragis
Tomura secara tidak sengaja membunuh ibunya. (dok. Bones/My Hero Academia) Sama seperti kebanyakan antagonis dalam anime shounen, Tomura juga merupakan korban latar belakang. Dalam hal materi, Tomura dibesarkan di keluarga yang cukup kaya. Namun, ayahnya, yaitu Kotaro Shimura, sangat membenci pahlawan sehingga Kotaro selalu menghukum Tomura setiap kali Tomura bermain pahlawan-pahlawanan.
Hingga suatu hari, Tomura mengaktifkan Quirknya untuk yang pertama kalinya. Namun, Tomura kehilangan kendali atas Quirknya sehingga ia secara tidak sengaja membunuh keluarganya. Dipenuhi oleh rasa takut, Tomura pergi tanpa arah dan tujuan.
Karena penampilannya yang mengerikan, tidak ada orang yang mau membantunya. Hal tersebut membuat Tomura mempertanyakan kembali peran pahlawan karena bagaimana bisa pahlawan membiarkan seorang anak berkeliaran di jalanan sendirian? Hingga akhirnya, Tomura jatuh ke dalam kegelapan setelah dirinya diselamatkan oleh All For One.
Baca Juga: 5 Anime Terbaik yang Diadaptasi dari Kisah Nyata
2. Menyingkirkan penjahat yang dapat menghalanginya
Tomura menghancurkan tangan Chisaki. (dok. Bones/My Hero Academia) Untuk mencapai tujuannya, Tomura menyadari bahwa dirinya harus menjadi yang terkuat. Oleh karena itu, jika dirinya tidak bisa menjadi yang terkuat, Tomura harus menyingkirkan penjahat yang lebih kuat darinya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang dapat menghalangi jalannya.
Ketika Kai Chisaki muncul, Tomura menyadari bahwa Chisaki lebih kuat darinya. Oleh karena itu, setelah Chisaki dikalahkan oleh pahlawan, Tomura menghancurkan tangan Chisaki agar Chisaki tidak dapat lagi menggunakan Quirknya. Hal tersebut dilakukan karena Tomura mengetahui ancaman yang dimiliki oleh Chisaki.
3. Diakui oleh penjahat lainnya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Re-Destro mengakui kekalahannya. (dok. Bones/My Hero Academia) Musim kelima anime My Hero Academia menampilkan pertarungan epik antara Tomura melawan Re-Destro, pemimpin dari Meta Liberation Army. Pada awalnya, Re-Destro bertujuan untuk merebut Liga Penjahat dan membuat Tomura tunduk kepadanya.
Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Setelah melihat kekuatan Tomura yang mengerikan, Re-Destro akhirnya mengakui kekalahannya dan menyerahkan Meta Liberation Army kepada Tomura. Melihat Tomura diakui oleh penjahat sebesar Re-Destro, ini menandakan bahwa Tomura akan menjadi ancaman terbesar bagi Asosiasi Pahlawan.
4. Penerus All For One
All For One (dok. Bones/My Hero Academia) Kekalahan Re-Destro tidak hanya membuat Meta Liberation Army jatuh ke tangan Tomura, tetapi hal tersebut juga membuktikan kelayakan Tomura untuk menjadi penerus All For One. Untuk mendapatkan bantuan dari Dr. Kyudai Garaki, Tomura diberikan tantangan untuk menaklukkan Gigantomachia.
Gigantomachia sendiri adalah mantan pengawal setia All For One yang hanya tunduk kepada All For One. Ia pun hanya menerima perintah dari All For One. Untuk menaklukan Gigantomachia, Tomura harus membuktikan bahwa dirinya adalah penerus All For One yang layak.
Setelah melihat kekalahan Re-Destro, Gigantomachia akhirnya mengakui Tomura sebagai tuan barunya. Hal tersebut tidak hanya membuktikan kelayakan Tomura sebagai penerus All For One, tetapi juga mungkin berpotensi untuk menjadi penjahat yang lebih besar dari All For One.
Baca Juga: [REVIEW] My Hero Academia Season 5—Pertarungan Epik Kelas 1-A vs. 1-B
