TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Anime yang Menyinggung Isu Kecemasan Sosial, Sudah Nonton?

Kamu sudah nonton semua animenya?

Welcome to the NHK (dok. Gonzo/Welcome to the NHK)

Isu kesehatan mental sudah menjadi salah satu isu yang dianggap serius di Jepang. Oleh karena itu, masalah ini sering diangkat ke dalam media hiburan Jepang, seperti musik, film, manga, hingga anime. Hal ini dilakukan guna membantu orang-orang dengan masalah mental mereka.

Salah satu isu kesehatan mental yang paling terkenal adalah social anxiety atau kecemasan berlebihan ketika berinteraksi dengan orang lain. Kali ini, penulis sudah merangkum lima anime yang menyinggung isu kecemasan sosial. Penasaran apa saja animenya? Simak ulasan berikut.

1. WataMote: No Matter How I Look At It, It's You Guys' Fault I'm Not Popular!

Tomoko Kuroki (dok. SILVER LINK./WataMote: No Matter How I Look At It, It's You Guys' Fault I'm Not Popular!)

WataMote adalah apa yang terjadi ketika seseorang ingin menjadi populer, tetapi mereka memiliki masalah saat berinteraksi dengan orang lain. Anime ini berfokus pada Tomoko Kuroki yang ingin menjadi gadis populer di sekolahnya.

Namun, dirinya tidak bisa bersosial dengan baik. Bahkan ketika Tomoko mencoba untuk berbicara dengan orang lain, hal tersebut malah membuat percakapan mereka menjadi aneh. Karena dirinya tidak bisa menjadi populer dengan bersosial, Tomoko menggunakan cara yang jauh lebih rumit untuk menjadi populer.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Anime Karya Studio Colorido, Terbaru Drifting Home

2. Welcome to the NHK

Tatsuhiro Satou (dok. Gonzo/Welcome to the NHK)

Welcome to the NHK adalah anime yang diadaptasi dari pengalaman Tatsuhiko Takimoto selaku kreator anime ini. Anime ini mengadaptasi pengalaman Takimoto saat dirinya bergelut dengan depresinya dan ketakutannya terhadap kehidupan sosial.

Anime yang dirilis pada 2006 ini menceritakan tentang Tatsuhiro Satou yang memutuskan untuk keluar dari kuliahnya dan hidup sebagai hikikomori. Tatsuhiro memutuskan untuk tidak keluar dari apartemennya karena dirinya takut terhadap kehidupan sosial.

Hal ini semakin diperburuk dengan Tatsuhiro yang percaya teori konspirasi tentang pemerintah yang sengaja menyebarkan budaya hikikomori. Beruntungnya, Tatsuhiro memiliki tetangga yang mau membantunya untuk mengatasi masalahnya.

3. March Comes in Like a Lion

Rei Kiriyama (dok. Shaft/March Comes in Like a Lion)

Dibuat oleh studio Shaft dan dirilis pada 2016, March Comes in Like a Lion berfokus pada seorang pemain sogi profesional, Rei Kiriyama. Sebagai salah satu pemain elite di dunia shogi, Rei mendapatkan banyak tekanan baik dari komunitas shogi maupun dari keluarga angkatnya.

Ingin mendapatkan kebebasan, Rei memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan hidup sendiri di Tokyo. Namun, karena sifatnya yang pemurung dan kemampuan bersosialnya yang buruk, Rei tidak dapat mengurus dirinya dengan baik. Beruntungnya, Rei bertemu dengan keluarga baru yang peduli kepadanya.

4. Hitori Bocchi no Marumaru Seikatsu

Hitori Bocchi no Marumaru Seikatsu (dok. C2C/Hitori Bocchi no Marumaru Seikatsu)

Dalam bahasa Jepang, hitori bocchi memiliki arti 'kesendirian' atau 'kesepian'. Benar saja, karakter utama Bocchi Hitori benar-benar mewakili arti dari nama tersebut. Bocchi memiliki masalah saat bersosial dengan orang lain. Saking gugupnya, Bocchi bahkan bisa pingsan dan muntah ketika dirinya berinteraksi dengan orang lain.

Ketika masuk ke lingkungan SMP, Bocchi harus berpisah dengan sahabatnya, Kai Yawara. Demi membantu masalah sahabatnya, Kai memberikan tantangan kepada Bocchi, yaitu Bocchi harus berteman dengan semua orang. Jika tidak, Kai tidak akan mengenal dengan Bocchi lagi.

Tentu saja, ini adalah tantang yang sangat sulit untuk Bocchi. Demi mempertahankan hubungan persahabatannya dengan Kai dan mengatasi masalahnya, Bocchi harus menghadapi ketakutan terbesarnya.

Baca Juga: 5 Karakter Arkeolog Terbaik yang Pernah Ada dalam Anime

Verified Writer

Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya