TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

My Hero Academia: 5 Fakta yang Tidak Masuk Akal tentang Gran Torino

Gran Torino masih cukup kuat untuk menjadi pahlawan?#HypeIDN

funimation.com/My Hero Academia

Ada banyak pahlawan veteran dalam dunia My Hero Academia, dan salah satunya adalah Sorahiko Torino atau yang lebih dikenal dengan nama pahlawannya Gran Torino. Gran Torino sendiri merupakan mantan partner Nana Shimura sekaligus guru bagi All Might dan Deku.

Gran Torino pertama kali diperkenalkan kepada penggemar saat dirinya menerima Deku sebagai muridnya atas permintaan All Might. Sementara Gran Torino adalah salah satu karakter yang sangat berpengaruh dalam seri ini, namun ada beberapa fakta mengenai Gran Torino yang tidak masuk akal. Penasaran apa saja faktanya? Simak ulasan berikut!

1. Mengapa Gran Torino melatih All Might dan Deku?

funimation.com/My Hero Academia

Selain dikenal sebagai mantan partner Nana Shimura, Gran Torino juga merupakan guru yang mengajarkan All Might dan Deku dalam menguasai quirk One For All. Setelah All Might mewariskan One For All kepada Deku, All Might meminta Gran Torino untuk mengajarkan pengguna One For All sekali lagi.

Fakta bahwa Gran Torino tidak pernah memiliki One For All adalah hal yang tidak masuk akal dalam kasus ini. Bagaimana bisa Gran Torino dapat secara efektif melatih pengguna One For All, jika dirinya sendiri tidak pernah memiliki kekuatan One For All?

2. Mengapa Gran Torino pensiun?

Dok. Studio Bones/My Hero Academia

Gran Torino adalah mantan Pro Hero sekaligus guru di sekolah pahlawan SMA Yuei. Gran Torino pensiun pada beberapa tahun yang lalu, sebelum Deku menjadi murid di SMA Yuei. Meskipun Gran Torino memiliki penampilan yang menunjukkan bahwa dirinya sudah rapuh, namun faktanya, Gran Torino masih sangat kuat.

Selain Gran Torino menunjukkan bahwa dirinya masih mampu untuk menjadi guru di Yuei, namun Gran Torino juga telah menunjukkan bahwa dirinya masih cukup kuat untuk menjadi Pro Hero dan bertarung melawan para penjahat.

Hal tersebut dibuktikan saat Gran Torino mengalahkan Nomu dan bertarung melawan All For One bersama All Might. Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa Gran Torino harus pensiun? Sangat jelas bahwa Gran Torino lebih dari mampu untuk mengajar di Yuei dan memberantas kejahatan.

Baca Juga: My Hero Academia: 5 Karakter Pro Hero yang Paling Disukai Penggemar

3. Namanya

Dok. Studio Bones/My Hero Academia

Tampaknya, nama Gran Torino merupakan referensi dari film Clint Eastwood yang berjudul sama. Film Gran Torino sendiri berfokus pada kehidupan yang pahit dari seorang veteran Perang Korea. Meskipun hal ini adalah referensi yang menarik, namun hal ini sedikit tidak masuk akal.

Nama Gran Torino mungkin cocok untuk digunakan oleh pahlawan lansia. Namun, nama tersebut akan terdengar sedikit aneh jika digunakan oleh pahlawan muda.

4. Kekuatannya

funimation.com/My Hero Academia

Meskipun Gran Torino sudah tua dan memiliki tubuh yang sangat kecil, namun sangat jelas bahwa Gran Torino adalah sosok yang sangat kuat. Di masa lalu, Gran Torino cukup kuat untuk memukul All Might hingga muntah. Dan baru-baru ini, Gran Torino berhasil membantu All Might dengan mengalahkan Nomu sendirian.

Tentunya ini adalah prestasi yang sangat luar biasa, terutama di usianya yang sudah tua. Namun, hal yang paling dipertanyakan adalah, dari mana Gran Torino mendapatkan kekuatan tersebut? Karena sangat jelas bahwa kekuatan tersebut tidak berasal dari quirk-nya.

Baca Juga: My Hero Academia: 5 Quirk yang Cocok untuk Momo, selain Creation

Verified Writer

Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya