TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Sineas Ron Howard, Sutradara Film Solo: A Star Wars Story

“Warisi bakat orangtuanya sejak kecil”

Ron Howard dalam Mola Living Live (Dok. Mola)

Tahun 2022 udah masuk bulan Maret aja nih, guys. Biasanya, awal bulan adalah waktu yang tepat buat cari inspirasi baru! Kamu yang lagi baca artikel ini beruntung banget, soalnya IDN Times mau kasih rekomendasi tontonan inspiratif dari Mola Living Live.

Kali ini, Mola Living Live menghadirkan Ron Howard yang bakal sharing tentang kisah hidup, karier, serta pengalamannya sebagai seorang sineas legenda dalam wawancara eksklusif bersama Dino Patti Djalal dan Marissa Anita.

Buat yang penasaran sama cerita Ron Howard, keep reading ya! Siapa tahu, habis baca artikel ini kamu bisa dapet banyak inspirasi dan motivasi. Let’s check it out!

Baca Juga: Buat Film Bareng, 10 Momen Kompak Bryce Dallas dan Ron Howard

1. Lahir dan tumbuh dari keluarga sineas

Ron Howard dalam Mola Living Live (Dok. Mola)

Film dan akting bukanlah hal yang asing bagi Ron Howard. Lahir dan tumbuh dari keluarga sineas membuat ia begitu dekat dengan dunia yang satu ini. Sang ayah, Rance Howard, adalah seorang sutradara, penulis, dan aktor. Sementara ibunya, Jean Speegle Howard, merupakan aktris ternama Amerika pada masanya.

“Aku merasa sangat beruntung dan diberkati karena terlahir di keluarga ini. Orangtuaku sangat suportif selama aku menjalani karier sebagai aktor hingga menjadi produser seperti sekarang. Ketika mengalami kesulitan dalam bekerja, ayahku banyak memberikan saran dan masukan. Satu kata yang selalu aku ingat darinya adalah, ia selalu mengatakan “trust yourself and do your job",” kata Howard.

2. Mengawali karier sebagai aktor cilik

Ron Howard dalam Mola Living Live (Dok. Mola)

Sebelum menjadi aktor dan produser terkenal, Howard dulunya adalah seorang aktor cilik. Wajahnya kerap muncul di beberapa serial TV Amerika sejak tahun 1959. Salah satunya dalam serial komedi “The Andy Griffith Show” selama delapan tahun. Di sana, Howard mendapatkan banyak pelajaran dari Andy Griffith.

“Waktu itu Andy Griffith sudah aku anggap seperti pamanku sendiri. Dia mengajarkan aku banyak hal, terutama tentang leadership, seluk beluk dunia perfilman, hingga proses kerja di balik layar. Hubungan kami pun masih baik sampai sekarang,” ujarnya.

3. Merambah ke layar lebar

Ron Howard dalam Mola Living Live (Dok. Mola)

Beranjak dewasa, Howard mulai menjajal aktingnya dengan bermain sejumlah film seperti “The Music Man” (1962) dan “American Graffiti” (1973). Dari situ, pria bernama lengkap Ronald William Howard ini makin tertarik dengan industri hiburan di balik layar. Debut kariernya sebagai seorang sutradara dimulai pada 1977 ketika ia menggarap sebuah film komedi berjudul “Grand Theft Auto”.

“Menjadi aktor menyenangkan. Tapi aku lebih senang mendengarkan penulis naskah yang sedang berdiskusi soal skrip. Aku senang melihat orang-orang di balik layar. Dulu sewaktu masih jadi aktor cilik, aku pernah diwawancara oleh sebuah majalah. Waktu itu mereka menanyakan apa cita-citaku. Tanpa ragu aku menjawab, saat besar nanti aku mau jadi aktor, produser, penulis naskah, sutradara, kameraman, dan pemain bisbol,” aku Howard sambil tertawa.

Sejak saat itulah, Howard terus mengasah passion-nya sebagai sutradara, penulis naskah, hingga menjadi produser seperti sekarang. Kini, ada belasan bahkan puluhan judul film layar lebar dan dokumenter yang sudah ia tangani. Beberapa di antaranya adalah “Apollo 13” (1995), “A Beautiful Mind” (2001), “In the Heart of the Sea” (2015), dan “Solo: A Star Wars Story” (2018).

Howard juga diganjar dua penghargaan Academy Awards untuk kategori Best Director dan Best Picture. Ia pun dianugerahi dua bintang Hollywood Walk of Fame berkat karya-karyanya yang luar biasa.

Baca Juga: Selain Jurassic World, 10 Film yang Dibintangi Bryce Dallas Howard

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya