5 Fakta Serial Fantasi Yang Hilang Dalam Cinta, CGI dan Inspirasinya

2. Serial ini terinspirasi dari curhatan teman Yandy Laurens

Saat ditanya dari mana mendapat inspirasinya, Yandy cerita bahwa kisah ini terinspirasi dari temannya. 

"Saya bertemu dengan teman saya yang menjalani toxic relationship. Dan posisi saya sebagai teman, saya menyarankan untuk menyudahi hubungannya. Ternyata dalam menjalani toxic relationship teman saya kehilangan dirinya, artinya karena terus dibuat tidak berdaya, dibuat bergantung sama pacarnya."

Berkat curhatan tersebut, Yandy menemukan ide yang sangat menarik.

"Bagaimana kalau kehilangan diri itu saya wujudkan secara nyata dalam bentuk Dara yang menghilang," tambahnya.

3. Alih-alih CGI, Yandy memanfaatkan akting pemain hingga properti

Melalui trailer, penonton bisa menyaksikan karakter Dara benar-benar digambarkan tak kasat mata. Alih-alih mengutamakan CGI, Yandy Laurens justru memilih sarana bercerita yang lebih menarik.

"Jadi saya tidak mau bertumpu pada itu (CGI) sebagai plot device atau sarana saya bercerita. Saya bertumpu pada logika manusia dan tentunya para pemain," jelasnya.

Ia menambahkan, akting para pemain membuat karakter terlihat believable. Hal itu sangat membantunya dalam menyampaikan isi cerita.

"Dan yang terpenting menurut saya orang-orang di dalam dunia ini, yang bereaksi terhadap kejadian aneh ini, yang harus logis."

Menurut Yandy, tidak masalah membuat cerita fantasi seperti apa pun. Yang penting harus tetap bertanggung jawab dengan logika dan pesan yang ingin disampaikan agar tidak memiliki plot hole.

4. Yandy Laurens memperlakukan produksi serial ini seperti film

Dalam konferensi pers Yang Hilang Dalam Cinta pada Jumat (29/7/2022), Yandy Lauren bercerita bahwa ia memperlakukan produksi serial ini seperti film. Mulai dari proses penggarapan naskah, reading, recce, syuting, hingga pasca produksi, semua dianggap seperti sedang mengerjakan film.

"Jadi dari treatment cerita sampai production value saya treat bersama tim secara maksimal, bahkan seperti rasanya buat film," jawab Yandy.

Sang sutradara juga bercerita bahwa saat menulis naskah, ia bisa menghabiskan waktu dari jam 6 pagi hingga  1 malam. Sedangkan keesokan harinya langsung melakukan zoom lagi untuk membahas plot hole.

Ketika Yandy akan menulis naskah Yang Hilang Dalam Cinta (2022) di kantor, sang istri selalu berharap ia dan penulis Suryana Paramita tidak menemukan plot hole saat menulis. 

"Semoga gak ketemu plot hole, (kalau) sampai ketemu, saya bisa gak pulang," tutup Yandy diiringi tawa dirinya, Sheila Dara, dan Maudy Koesnaedi.