TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Film tentang Pemberdayaan Perempuan yang Cocok buat Nobar

Cocok buat sisterhood date nih

imdb.com

Isu women empowerment atau pemberdayaan perempuan belakangan jadi isu yang jadi bahasan pokok di mana saja. Isu ini bukan lagi jadi hal yang tabu untuk dibahas, justru makin diminati. Sebagai perempuan, rasanya lega kalau bisa melihat lebih banyak role model sesama perempuan yang bisa membawa perubahan positif dalam hidup kita. Setidaknya lewat kisah inspiratif dalam beberapa film berikut misalnya.

Cocok kamu tonton saat mengadakan sisterhood date bareng teman-teman cewek. Simak baik-baik, ya. 

1. Mustang (2015)

imdb.com

Mustang mengisahkan kehidupan lima bersaudara yang tinggal di sebuah wilayah pedesaan di Turki. Berbeda dengan hingar bingar Istanbul, desa mereka penuh dengan norma-norma ketat yang mengekang hak perempuan, termasuk pernikahan usia muda dan perjodohan. 

Film ini dapat banyak penghargaan atas keberaniannya mengungkap hal-hal yang jarang diketahui orang tentang Turki, meskipun banyak pula yang kurang setuju dengan penggambarannya yang dianggap berlebihan. 

2. The Witch (2016)

buffalonews.com

Film horor supranatural ini mengisahkan Thomasin yang tinggal bersama orang tua dan empat saudaranya. Suatu ketika saat Thomasin bermain bersama adik bungsunya yang masih bayi, bayi tersebut hilang secara misterius. Ini membuat ibu mereka histeris dan selalu menyalahkan Thomasin. Sejak saat itu, hubungan keluarga ini tidak lagi harmonis dan berujung tragis. 

Film ini dianggap beberapa orang sebagai bentuk pemberdayaan perempuan lewat karakter Thomasin yang pada akhirnya bisa memilih jalan hidupnya sendiri dan terlepas dari keluarga yang kolot dan menekan. Namun, di sisi lain, banyak juga yang kurang setuju dengan pilihan akhir Thomasin yang nampak dipilihnya karena terpaksa saja. 

3. Brave (2012)

hollywoodreporter.com

Film produksi Pixar ini bisa dibilang pelopor film berkarakter utama perempuan mandiri. Sebelumnya, film animasi biasanya didominasi kisah putri pemberani yang diselamatkan pangeran atau kesatria. Beda halnya dengan Brave yang menunjukan bagaimana seorang putri pun bisa menjadi kesatria dan menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran. 

Jangan harap menemukan adegan pernikahan atau jatuh cinta, karena film ini benar-benar berusaha fokus pada penggambaran Putri Merida sebagai sosok yang independen dan berani.  

4. Hidden Figures (2016)

newyorker.com

Berlatar Amerika Serikat tahun 60an, tiga wanita kulit hitam bersama-sama berangkat menuju kantor NASA untuk menjalani pekerjaan baru mereka sebagai ilmuwan. Jauh dari ekspektasi, di sana mereka hanya diberi beban pekerjaan remeh temeh, belum lagi berbagai tindakan diskriminasi lain yang bikin geregetan.

Meskipun terdengar pilu, film ini dibumbui adegan komedi yang cukup menghibur. Ditambah ketabahan dan kesungguhan ketiga karakter utamanya yang penuh inspirasi, ini bisa jadi salah satu film yang bisa bikin harimu terasa lebih menyenangkan. Satu lagi, film ini diangkat dari kisah nyata lho, mantap betul! 

Baca Juga: 10 Kualitas Cewek Tangguh yang Jadi Idaman Cowok Sejati

5. Suffragette (2015)

imdb.com

Diangkat dari kisah nyata di Inggris pada tahun 1912 yang melibatkan buruh-buruh wanita. Di masa itu, wanita tidak memiliki hak dalam pemilu, yang membuat salah satu buruh mengajak kawan-kawan senasibnya untuk melakukan protes besar-besaran melawan otoritas Inggris. 

Namun, belum sampai mencapai keinginan mereka di ranah publik, mereka harus mendapat sanksi sosial dan intimidasi dari orang-orang terdekat mereka sendiri. Gerakan ini pun tidak hanya berhenti pada isu pemilu, tetapi juga mendorong kampanye anti kekerasan domestik utamanya terhadap perempuan. 

6. The Hunting Ground (2016)

variety.com

The Hunting Ground adalah film dokumenter yang menceritakan bagaimana kasus pelecehan seksual terus terjadi Amerika Serikat dan membungkam para korbannya. Biasanya kejahatan seksual yang terjadi di institusi-institusi besar selalu disembunyikan dan dihalangi upaya pengungkapannya. Lewat film inilah kisah-kisah para korban mulai disebarluaskan dan awareness tentang persetujuan dua pihak dalam hubungan seks terus dikampanyekan. 

Menonton film ini mungkin akan mengingatkan kita bahwa pelecehan seksual bisa terjadi pada siapapun dan di mana pun, sebab banyak korban yang tak berani bersuara karena tekanan sosial yang seringkali menjatuhkan mental korban. 

7. The Help (2011)

nytimes.com

Diperankan oleh Emma Stone, Eugenia adalah seorang jurnalis kulit putih yang hendak menulis sebuah buku tentang rasisme. Awalnya, ia melakukannya semata-mata demi karir saja, tetapi lama kelamaan ia pun berkawan baik dengan dua asisten rumah tangga kulit hitam yang bekerja di rumah salah satu kawan Eugenia. 

Film ini dapat empat nominasi dalam ajang Oscars dan memenangkan dua di antaranya. The Help pun menjadi salah satu film adaptasi novel yang sukses. 

8. Frances Ha (2012)

stilinberlin.de

Film ini sepertinya bakal cocok ditonton kamu yang merasa hidupmu berjalan lambat dan jauh dari ekspektasi. Kamu akan diajak menyelami kehidupan Frances, wanita berusia 20an yang bermimpi jadi penari profesional. Ia tinggal di kawasan Brooklyn, New York dengan satu rekannya.

Semua tampak berjalan lancar, hingga suatu saat sang kawan memutuskan untuk pindah kota. Ini membuat Frances tak bisa lagi membayar sewa apartemen yang sama dan harus berjuang sendiri mencari tempat tinggal baru sambil menemukan pekerjaan tambahan untuk bertahan hidup. 

9. Queen of Katwe (2016)

variety.com

Film rilisan Disney ini berkisah tentang seorang anak perempuan dari sebuah kawasan kumuh di Uganda. Sekilas tak ada masa depan yang wah baginya selain menetap di kawasan tersebut, hingga suatu hari ia menemukan minat pada permainan catur. 

Berkat bantuan salah satu guru, ia pun terus menekuninya dan berhasil mencapai kompetisi nasional. Akankah catur mengubah hidupnya? Ini sih salah satu tontonan ringan yang pas dinikmati bareng teman-teman. 

Baca Juga: 7 Perempuan Inspiratif yang Sering Berbagi Kisahnya Lewat Media Sosial

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya