TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Film Austria Terbaik, Gudangnya Cerita Provokatif

Austria ternyata rumahnya para sutradara berbakat

Goodnight Mommy (dok. Filmfonds Wien/Goodnight Mommy)

Ketimbang Jerman dan Prancis, industri film Austria memang kalah pamor. Namun siapa sangka, negara pegunungan yang dikepung daratan ini jadi rumah untuk para sutradara berbakat. Sebut saja Michael Haneke yang dikenal sebagai spesialis film horor-suspense. Ulrich Seidl, si jagonya drama sosial yang ceritanya provokatif. Tak lupa Jessica Hausner yang piawai memadukan tragedi dan komedi pada satu waktu. 

Singkatnya, semesta sinematik Austria menawarkan banyak hal baru dan kreatif. Buat sinefil, Austria makin menarik karena belum banyak terekspos. Akan ada berbagai berlian tersembunyi yang bisa kamu temukan saat menjelajahinya. Boleh mulai dari enam judul film terbaik berikut. 

1. Goodnight Mommy (2014)

Goodnight Mommy (dok. Ulrich Seidl Film Produktion GmbH/Goodnight Mommy)

Goodnight Mommy adalah salah satu film horor terbaik dari Eropa yang pernah dirilis. Bahkan karena status ini, Hollywood pun merilis adaptasinya pada 2022 lalu. Dengan plot yang awalnya terlihat sederhana, dua sutradara Veronika Franz dan Severin Fiala berhasil mengemas kengerian demi kengerian dengan rapi dan teratur untuk akhirnya menutup cerita mereka dengan akhir bittersweet yang membekas. 

Film dibuka dengan memperlihatkan dua bocah kembar identik, Elias dan Lukas (Elias dan Lukas Schwarz) yang sedang bermain di tengah lanskap alam khas pinggiran Kota Austria. Saat pulang ke rumah, mereka menemukan ibu mereka baru pulang dalam keadaan muka terbungkus perban. Dengan tampilan misterius itu, kedua bocah itu mulai curiga kalau orang yang ada di rumah bukan ibu mereka sebenarnya. 

2. Funny Games (1997)

Funny Games (dok. Criterion/Funny Games)

Sebelum mengadaptasi Goodnight Mommy, Hollywood juga pernah membuat remake film horor-suspense fenomenal garapan Michael Haneke yang berjudul Funny Games. Bedanya versi Hollywood-nya disutradarai sendiri oleh Haneke. Terserah mau nonton yang mana, karena kualitas dan jalan ceritanya sama persis. 

Namun, jika ingin merasakan yang lebih autentik, coba versi aslinya yang rilis pada 1990-an. Dengan transisi yang mulus dari momen menyenangkan ke tragedi mengerikan, Haneke sengaja mengambil latar liburan keluarga. Namun, liburan yang diharapkan bisa melepas penat justru berubah ketika rumah liburan keluarga itu kedatangan dua tamu (Frank Giering dan Arno Frisch) yang mengaku sebagai kerabat tetangga mereka. 

3. Import/Export (2007)

Import Export (dok. Ulrich Seidl Filmproduktion/Import Export)

Import/Export adalah salah satu film tersukses Ulrich Seidl yang berlatar dua negara sekaligus, yakni Ukraina dan Austria. Dengan narasi paralel, film ini mengikuti dua tokoh beda gender dan kewarganegaraan yang merasa buntu dengan hidup mereka dan memilih merantau. 

Tokoh pertama adalah perawat asal Ukraina, Olga (Ekateryna Rak) yang memutuskan untuk merantau ke Austria sebagai pekerja kerah biru demi penghasilan yang lebih besar. Di sisi lain, seorang pemuda Austria (Paul Hofmann) yang baru saja kehilangan pekerjaannya terpaksa melipir ke Ukraina untuk menjalankan bisnis ilegal bersama ayah tirinya. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Romance Eropa Orisinal Netflix

4. Revanche (2008)

Revanche (dok. Criterion/Revanche)

Sinema peraih nominasi Oscar 2009 ini mengikuti kisah hidup seorang mantan napi bernama Alex (Johannes Krisch) yang sudah berencana untuk merampok bank untuk modal membangun hidup baru dengan kekasihnya. Namun, rencananya itu berantakan saat seorang polisi berhasil menembak mati kekasihnya. 

Sempat terombang-ambing, Alex justru menemukan jalan untuk membalas perbuatan si polisi. Buat penggemar plot kompleks dengan kombinasi sempurna antara aksi dan romansa, film Austria ini siap menghiburmu. 

5. The Counterfeiters (2007)

The Counterfeiters (dok. Filmfonds Wien/The Counterfeiters)

Austria pernah memenangkan Oscar di kategori Film Fitur Internasional Terbaik lewat The Counterfeiters. Digarap sutradara Stefan Ruzowitzky, proyek ini melibatkan aktor Austria dan Jerman sekaligus mengisahkan kembali kehidupan seorang tawanan Yahudi, Salomon Sorowitsch (Karl Markovics).

Salomon punya kemampuan menjiplak dan memalsukan foto dan identitas. Bakatnya tercium para tentara dan petinggi Nazi yang kemudian memberikannya imbalan untuk menuruti beberapa permintaan mereka. Namun, lama kelamaan, Salomon menemukan tujuan lain yang lebih krusial untuk bakatnya itu. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya