TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Film dengan Adegan Akhir Bikin Hati Remuk, Siapkan Mental ya!

Ada plot twist mengejutkan yang menantimu di akhir film

Incendies (dok. Entertainment One/Incendies)

Membuat ending film atau penutup cerita yang membekas adalah sebuah tugas yang tak mudah buat seorang penulis naskah dan sutradara. Apalagi jalan cerita yang dipilih tak terbatas variasinya. Namun, hanya ada beberapa film yang benar-benar bisa meninggalkan bekas di benak penonton gara-gara adegan terakhirnya yang ngena banget.

Apakah kamu bosan nonton film dengan adegan akhir yang normal-normal saja? Ingin variasi tontonan yang lebih gereget dan memungkinkanmu merasakan bagaimana remuknya hati karena akhir cerita yang tak disangka-sangka? Coba telusuri sembilan film di bawah, deh. 

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.

1. Incendies (2010)

Incendies (dok. Entertainment One/Incendies)

Sebagai nomine Oscar 2011, Incendies memang salah satu film yang amat kuat dari segi plot. Film ini dikembangkan sutradara senior Denis Villeneuve dari sebuah pementasan drama karya Wajdi Mouawad. Kata "incendie" yang berarti 'api' dalam bahasa Prancis dengan tepat menggambarkan sosok lakon di film ini, yakni Nawal (Lubna Azabal). Ia adalah perempuan penyintas perang sipil di negara fiktif di Timur Tengah dan bergabung dengan salah satu kelompok militan.

Nawal kemudian tertangkap dan harus menghabiskan sekian tahun dalam hidupnya di penjara. Film ini dimulai dari rasa penasaran anak kembar Nawal soal masa lalu sang ibu yang misterius. Semua rahasia perempuan itu bakal dibocorkan pada sepertiga akhir film dan akan membuatmu tercengang.

2. Turtles Can Fly (2004)

Turtles Can Fly (dok. Bac Films International/Turtles Can Fly)

Sama dengan Incendies, film Kurdi berjudul Turtles Can Fly tak tanggung-tanggung soal plot. Film ini mengikuti tiga bocah cilik yatim piatu beretnik Kurdi. Mereka harus bertahan hidup sendiri di Irak yang tengah tercabik perang. Mereka adalah Hengov (Hiresh Feysal Rahman), Agrin (Avaz Latif), dan Riga (Abdol Rahman Karim) yang memperkenalkan diri ke orang-orang sebagai kakak beradik.

Namun, siapa sangka ternyata ada rahasia yang selama ini mereka pendam sendiri. Tak hanya pelintiran alurnya yang bikin penonton tak percaya, bagian akhirnya pun bikin hati siapa pun yang menontonnya remuk. Bahkan dua karakter yang disorot pada adegan penutup film ini sampai tak punya semangat hidup. 

3. Close (2022)

film Close (dok. A24/Close)

Banyak yang bilang Close adalah salah satu film paling meremukkan hati. Film melodrama ini mengikuti persahabatan dua bocah praremaja bernama Leo (Eden Dambrine) dan Remi (Gustav De Waele) yang terinterupsi oleh ide-ide maskulinitas toksik.

Karena tak nyaman dengan ejekan teman-temannya yang mengira mereka lebih dari sekadar teman biasa, Leo mulai menjauhi Remi. Ia membuat sahabatnya itu bertanya-tanya kenapa dirinya ditinggalkan. Tanpa disadari, Leo ternyata menyia-nyiakan waktunya. 

4. Monster (2023)

Monster (dok. Toronto International Film Festival/Monster)

Masih satu tema dengan Close, film Jepang berjudul Monster juga mencerminkan betapa bahayanya memaksakan ide maskulinitas normatif terhadap anak-anak. Film ini mengikuti persahabatan dua bocah SD, Minato (Soya Kurokawa) dan Yori (Hinata Hiiragi) dari tiga perspektif berbeda.

Perspektif pertama di film ini datang dari ibu Minato. Ia tak terima ketika mendengar anaknya dirundung gurunya sendiri. Kedua, dari perspektif sang guru yang melihat Minato sebagai bocah yang menunjukkan tanda-tanda abusive di sekolah, terutama pada Yori.

Terakhir, film ini juga mengambil sudut pandang Minato yang ternyata berteman dengan Yori. Namun ia insecure dengan ejekan teman-temannya. Sang sutradara, Hirokazu Koreeda, memang tak menyiapkan akhir yang pasti, tetapi tetap menyesakkan dada. 

5. La La Land (2016)

La La Land (dok. Summit Entertainment/La La Land)

Semua setuju bahwa akhir film La La Land benar-benar destruktif. Film ini mengekor hubungan asmara dua seniman, satu aktor dan satu musisi. Alurnya sebenarnya dimulai dengan jalan cerita yang optimis.

Dua seniman dalam film La La Land membantu satu sama lain mencapai potensi terbaik mereka, tetapi di tengah jalan masalah mulai muncul. Mereka akhirnya harus membuat keputusan yang sulit dan gak memuaskan buat penonton. Namun, ini yang justru bikin La La Land beda dari drama romantis lainnya. 

Baca Juga: 9 Adegan Film yang Selesai dalam Sekali Take, Kerennya Keterlaluan!

6. Buried (2010)

Buried (dok. Orange Studio/Buried)

Film dengan adegan akhir yang bikin hati remuk sejadi-jadinya bisa kamu temukan dengan judul Buried. Ryan Reynolds memerankan Paul, seorang pria yang terbangun dalam keadaan telentang di sebuah peti kayu dan hanya punya satu korek api dan ponsel di kantongnya.

Paul ternyata sopir berkebangsaan Amerika Serikat yang dapat pekerjaan untuk membantu operasi militer negaranya di Irak pada 2000-an. Pada suatu malam, konvoinya diserang kelompok militan setempat dan ia dikubur hidup-hidup di satu lokasi. Ia hanya punya waktu beberapa jam untuk menyelamatkan diri dengan mengakomodasi permintaan sang penyandera. Sebelum nonton, alangkah baiknya untuk tidak berharap bakal mendapat akhir yang melegakan. 

7. Quo Vadis, Aida? (2019)

Quo Vadis, Aida? (dok. Palace Films/Quo Vadis, Aida?)

Situasi sulit juga harus dirasakan Aida (Jasna Đuričić), lakon utama dalam film peraih nominasi Oscar 2020 yang bekerja sebagai penerjemah di markas PBB selama Perang Bosnia tahun 1995. Pada suatu hari, ia menemukan keluarga dan tetangga-tetangganya membanjiri markas PBB tempatnya bekerja karena invasi tentara Serbia yang sampai ke permukiman mereka.

Niatnya mencari aman, Aida justru menemukan PBB tak bisa berbuat banyak saat tentara Serbia mengangkut para pengungsi tadi, termasuk suami dan dua putranya. Tanpa ia dan rekan kerjanya di PBB sadari, tentara Serbia sedang melancarkan aksi genosida yang kemudian dikenal sebagai kejahatan kemanusiaan Srebrenica Massacre. Adegan akhir filmnya sukses bikin hati siapapun terenyuh. 

8. Tokyo Story (1956)

Tokyo Story (dok. Criterion/Tokyo Story)

Meski minimalis dan fokus pada persoalan domestik, Tokyo Story ternyata sukses bikin remuk hati penontonnya. Film klasik ini mengikuti perjalanan dua lansia mengunjungi rumah putra-putri mereka yang telah dewasa di Tokyo. Namun, selama prosesnya mereka sadar kalau kehadiran mereka justru mengganggu dan cenderung tak diharapkan. 

Meski tak tampak secara langsung, kedua lansia ini bisa merasakannya dan memilih pulang lebih cepat dari rencana awal. Tak lama dari kunjungan itu, kondisi kesehatan sang istri memburuk. Itu membuat sang suami sadar kalau tak lama lagi ia akan sendirian di dunia ini. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya