TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Film Fenomenal yang Digarap Sinematografer Perempuan

Apresiasi dan normalisasi keterlibatan perempuan dalam film

Paranoid Park (dok. IFC Films/Paranoid Park)

Daftar sinematografer tersohor dunia masih didominasi pria. Sebut saja Hoyte van Hoytema (Oppenheimer, Dunkirk, Nope), Roger Deakins (1917, Blade Runner 2049, Unbroken), Lukasz Zal (The Zone of Interest, Ida, Cold War), hingga Linus Sandgren (Promised Land, La La Land, Saltburn).

Lantas, benarkah tak ada sinematografer perempuan di industri ini? Jawabannya ada dan mereka tak kalah briliannya saat menelurkan karya. Sebagai bentuk apresiasi, berikut daftar film fenomenal dunia yang digarap sinematografer perempuan. Catat dan tonton karya mereka, yuk!

1. Holy Motors (2012)

Holy Motors (dok. Pandora Filmproduktion/Holy Motors)

Holy Motors adalah sebuah film yang seolah dibuat untuk para sinefili alias pecinta film. Ia mengikuti satu hari dalam hidup seorang pria lansia — diperankan Denis Lavant — yang harus mendatangi sembilan pertemuan berbeda. Diantar sopir dan ajudannya yang setia, pertemuan yang dimaksud ternyata tak biasa. Sebuah film yang unik secara plot dan menawan dari segi penempatan kamera. Sinematografi film ini digarap dua orang Caroline Champetier dan Yves Cape. 

2. Paranoid Park (2007)

Paranoid Park (dok. IFC Films/Paranoid Park)

Digarap sutradara Gus Van Sant, Paranoid Park sering disebut film indie Amerika terbaik yang pernah dibuat. Film ini mengikuti remaja bernama Alex (Gabe Nevins) yang tanpa sengaja terlibat dalam sebuah insiden. Menyebabkan terbunuhnya seorang polisi, ia pun harus menghadapi serangkaian proses interogasi. Kompleks dan bikin melek penonton, secara estetika pun camerawork film ini memanjakan mata. Apresiasi besar buat dua sinematografernya, Rain Li dan Christopher Doyle.

3. Fruitvale Station (2013)

Fruitvale Station (dok. Significant Productions/Fruitvale Station)

Kamera yang dioperasikan Rachel Morrison berhasil menangkap dua hal bertentangan sekaligus, yakni ketegangan dan adegan melankolis dalam film Fruitvale Station. Film pemenang Un Certain Regard Cannes Film Festival 2013 itu diangkat dari kisah nyata seorang pemuda yang terbunuh oleh polisi. Oscar Grant III (Michael B. Jordan), sang korban, saat itu terlibat dalam sebuah perkelahian di dalam kereta bawah tanah dan diamankan polisi di salah satu sudut Stasiun Fruitvale di New York. Tak hanya fokus pada adegan di stasiun, kamu akan mengikuti relasi Oscar dan putrinya, beberapa jam sebelum terbunuh. 

4. The Second Mother (2013)

The Second Mother (dok. Madman Films/The Second Mother)

Kamera yang dioperasikan Bárbara Álvarez dan timnya bakal memandumu mengikuti pergumulan batin seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Val (Regina Casé). Ia bekerja selama belasan tahun untuk sebuah keluarga kaya di Sao Paulo. Atas tuntutan pekerjaannya itu, ia harus tinggal berjauhan dengan sang putri yang diasuh kerabatnya. Saat sang putri dewasa dan pindah ke Sao Paulo untuk kuliah, Val dipaksa menghadapi kenyataan kalau ia "menelantarkan" putrinya selama bertahun-tahun dan justru lebih dekat dengan putra majikannya.  

5. The Farewell (2019)

The Farewell (dok. A24/The Farewell)

Drama keluarga lain juga bisa kamu temukan dalam film The Farewell karya Lulu Wang. Bekerja sama dengan Anna Franquesa Solano di departemen sinematografi, penonton bakal disuguhi cerita tragicomedy yang menarik. Ini tentang Billi (Awkwafina), perempuan dari keluarga imigran Asia di Amerika Serikat yang pulang ke China setelah kabar soal kanker yang diidap sang nenek. Bersama beberapa kerabat lainnya, ia merencanakan sebuah pesta untuk mematri kenangan manis di benak sang nenek sebelum kepergiannya. Namun, dalam prosesnya, ia justru menemukan banyak tantangan dan momen reflektif. 

Baca Juga: 7 Sutradara Perempuan yang Pernah Dapat Nominasi Best Director Oscar

6. Beau Travail (1999)

Beau Travail (dok. Pyramide Distribution/Beau Travail)

Beau Travail adalah hasil kerja sama sutradara Claire Denis dan sinematografer Agnès Godard yang memukau banyak mata. Film ini ditulis dari perspektif seorang anggota French Foreign Legions yang sedang mengingat memorinya saat ditempatkan di Djibouti. Ia mencoba mengingat beberapa hal yang paling membekas, mulai dari atasannya yang amat disegani hingga konflik dengan salah satu rekrutan baru yang membuatnya dibebani rasa bersalah. 

7. The Great Freedom (2021)

film The Great Freedom (dok. Festival de Cannes/The Great Freedom)

Film Austria yang sempat masuk dalam shortlist Oscar 2022 ini merupakan balada pria bernama Hans (Franz Rogowski) yang terpergok melanggar regulasi anti-homoseksual di Jerman Barat. Atas pelanggaran itu, ia harus mendekam di penjara yang suram. Namun, ia justru menemukan koneksi dengan napi lain yang sedang menghadapi kasus pembunuhan. Latarnya boleh penjara, tetapi berkat sinematografi Crystel Fournier, film ini jadi sedap dipandang mata. 

8. Eternal Sunshine Of The Spotless Mind (2004)

Eternal Sunshine of the Spotless Mind (dok. Focus Features/Eternal Sunshine of the Spotless Mind)

Sering dimasukkan dalam daftar film terbaik sepanjang masa karena kedalaman cerita dan akhir yang memukau, tak banyak yang tahu kalau sinematografi Eternal Sunshine Of The Spotless Mind digarap seorang perempuan bernama Ellen Kuras. Film yang berkutat pada hubungan asmara dua sejoli bernama Joel (Jim Carrey) dan Clementine (Kate Winslet) ini berhasil memukau banyak penikmat film. Tak heran kalau mereka berhasil meraih gelar Naskah Orisinal Terbaik di Academy Awards 2005. 

9. Tokyo Sonata (2008)

Tokyo Sonata (dok. Django Film/Tokyo Sonata)

Tokyo Sonata merupakan karya tersukses sutradara Kiyoshi Kurosawa sepanjang kariernya. Menang Un Certain Regard Cannes Film Festival 2008, film ini mengikuti kehidupan keluarga kelas menengah Jepang yang runtuh setelah sang ayah selaku pencari nafkah utama kehilangan pekerjaannya. Kurosawa berhasil memotret sisi gelap ekonomi dan kultur Jepang dalam karyanya itu. Untuk departemen sinematografi, Akiko Ashizawa dipercaya menggarapnya dan berhasil memotret ketidaknyamanan dalam keluarga tersebut dengan akurat. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya