TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Rekomendasi Film Klasik Turki, Markasnya Genre Sosial Realisme

Mundur ke belakang sebelum Mustang dan Winter Sleep

A Season in Hakkari (dok. Kentel Film/A Season in Hakkari)

Saat bicara sinema Turki, kamu mungkin bakal langsung terpikir film-film kontemporer garapan Nuri Bilge Ceylan (Winter Sleep, Once Upon a Time in Anatolia), Reha Erdem (Times and Winds, My Only Sunshine), dan Pelin Esmer (The Play, Watchtower). Disusul Deniz Gamze Ergüven lewat film fenomenal Mustang (2015). Rasanya memang sulit untuk melepaskan sinema Turki dengan nama-nama di atas. 

Namun, tahukah kamu kalau industri film Turki tahun 1960--1980-an tak kalah aktif? Banyak sutradara prolifik pada era itu, seperti  Yilmaz Güney, Erden Kıral, Ömer Kavur, dan lain sebagainya. Menemukan film-film klasik Turki memang tak mudah, tetapi beberapa judul terbaiknya boleh kamu catat dulu. Siapa tahu ada kesempatan buat nonton, mumpung beberapa sedang tayang di platform OTT.

Baca Juga: 7 Film India yang Ditolak Ranbir Kapoor, Ada Zindagi Na Milegi Dobara

1. The Herd (1978)

The Herd (dok. Güney Film/The Herd)

Salah satu sutradara Turki prominen pada era tersebut adalah Yilmaz Güney. Ia banyak terinspirasi oleh pergerakan sinema neorealis asal Italia. Tak heran kalau film-filmnya kaya komentar sosial, termasuk The Herd yang rilis pada 1978. Film yang berlatarkan sebuah desa di region Anatolia ini mengulik konflik antarkeluarga yang menyebabkan pasutri dari dua keluarga berselisih harus mencari cara bertahan hidup sendiri. Kompleks, kaya akan tradisi dan elemen etnografi, tak heran kalau film ini berhasil tayang di berbagai festival bergengsi dunia. 

2. Friend (1974)

Friend (dok. Guney Film/Friend)

Masih dari Guney, Friend mengikuti dua sekawan dengan latar belakang keluarga petani sederhana. Saat beranjak dewasa, mereka memilih jalan hidup yang berbeda. Satu pindah ke kota dan berhasil jadi pengusaha sukses, tetapi disebut berkhianat alias kacang lupa kulitnya. Sementara, kawannya memilih untuk menetap di desa dan memperjuangkan nasib orang-orang dari kelas sosialnya. 

3. Abbas in Flower (1982)

Abbas in Flower (dok. Kök Film/Abbas in Flower)

Abbas in Flower adalah film klasik Turki bergenre komedi yang mengikuti perspektif seorang sopir truk. Ia jatuh cinta pada seorang perempuan yang ternyata juga ditaksir atasannya sendiri. Bersahaja, tetapi tak luput menyuarakan komentar sosial yang tegas. Sineas lawas Turki sepertinya tak mau kehilangan momen untuk menyertakan aktivisme dalam karya mereka. 

Baca Juga: 4 Film Thriller yang Dibintangi Shin Hae Sun, Terbaru Following

4. A Season in Hakkari (1983)

A Season in Hakkari (dok. Kentel Film/A Season in Hakkari)

Berhasil memenangkan Silver Bear di Berlin International Film Festival 1983, A Season in Hakkari adalah balada seorang guru yang ditempatkan di sebuah desa terpencil. Film berdurasi 110 menit ini dikemas dengan laju lambat, mengikuti rasa kesepian dan culture shock yang harus dihadapi sang lakon. Secara estetika, kamu bakal dimanjakan dengan lanskap alam pegunungan cadas bersalju yang megah, tapi juga misterius.

5. On Fertile Lands (1980)

On Fertile Lands (dok. Doga Film/On Fertile Lands)

Digarap Erden Kıral yang merupakan sosok di balik film sebelumnya, On Fertile Lands bakal mengajakmu menyelami kehidupan sekelompok buruh tani. Mereka rela melakoni perjalanan jauh demi bekerja di lahan pertanian di desa sebelah. Ini adalah potret perjuangan rakyat kecil menyambung hidup yang dikemas puitis, tetapi juga bikin kita mempertanyakan absennya keadilan. 

6. Yusuf and Kenan (1979)

Yusuf and Kenan (dok. Alfa Film/Yusuf and Kenan)

Yusuf dan Kenan adalah bocah yang jadi korban konflik antarklan di Turki. Ayah mereka terbunuh dan mereka terpaksa bermigrasi ke kota untuk mencari penghidupan. Lewat film klasik Turki ini, sutradara Ömer Kavur memotret kehidupan keras anak-anak jalanan di kota-kota besar Turki. Miris, tetapi itulah realitanya. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya